Pak Menteri pun Korban Berita Bohong

09/1/2017 06:00
Pak Menteri pun Korban Berita Bohong
()

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tak kuasa menutupi kegalauannya soal hoax alias berita bohong.

Berita jadi-jadian yang disebar di media sosial itu, kata dia, sudah sangat keterlaluan.

"Saya ini menteri yang sering sekali menjadi korban bulan-bulanan hoax di medsos. Konyolnya berita-berita hoax tentang saya ini lalu dikutip media dan digunakan anggota DPR untuk menghantam saya," katanya ketika menghadiri peresmian pura, tempat ibadah agama Hindu, di kompleks Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Jalan Sunggal Medan, Sumatra Utara, Sabtu (7/1/).

Menteri yang juga tokoh Muhammadiyah itu mengaku capek melayani hoax.

"Saya akhirnya sadar, daripada (saya) capek, ya (hoax) dibiarin saja. Nanti dikira malah kurang kerjaan," tuturnya sembari tersenyum.

Perang terhadap hoax terjadi di Jakarta dan sejumlah daerah.

Sekitar 1.000 orang warga Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menghadiri deklarasi anti-hoax di Alun-Alun Kota, kemarin.

Kegiatan itu dimulai dengan senam pagi. Mereka mendeklarasikan anti-hoax dengan membaca ikrar Wonosobo Anti-Hoax.

"Banyak informasi dari hoax menjadi viral di media sosial dan memicu keributan. Ini menghabiskan energi," kata relawan dari Jaringan Anti-Hoax, Hardi Agunandi.

Setali tiga uang, di Semarang, Jawa Tengah, ratusan orang yang berasal dari 35 elemen memadati ruas car free day di Jalan Pahlawan, Kota Semarang.

Mereka mengenakan kaus biru dengan tulisan di dada bagian dada dan punggung bertuliskan 'Turn Back Hoax'.

Di Bandung, Jawa Barat, istri Wali Kota Bandung, Atalia Ridwan Kamil, memimpin pembacaan deklarasi Masyarakat Anti-Hoax di area bebas kendaraan Jalan Ir H Juanda, Kota Bandung, kemarin.

Perang terhadap hoax tak hanya bersifat deklarasi, tetapi juga sudah pada penegakan hukum.

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menangani satu kasus berita hoax.

Berita hoax tersebut ditayangkan di salah satu media daring di Kupang pada 13 Desember 2016 berjudul '3 Siswa Tewas, Teroris Gorok Leher Siswa SD di Sabu Raijua, NTT'.

Menyeramkan, tapi fiktif!

"Siapa pun yang membuat berita bohong atau menyebarkan berita yang meresahkan masyarakat akan ditindak," kata Kapolda NTT Brigjen Agung Sabar Santoso.

Lawan hoax, Jenderal! (PS/TS/AS/PO/BY/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya