Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 2 Basuki Tjahaja Purnama bakal lebih intensif mengunjungi masyarakat semasa sisa kampanye. Untuk itu, Basuki mengurangi kegiatan kampanye rutin di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat
"Kegiatan di Rumah Lembang dikurangi mungkin menjadi seminggu sekali saja di hari Rabu," ujar Sekretaris Tim Pemenangan Basuki-Djarot, Ace Hasan, di Rumah Lembang, kemarin.
Ace mengungkapkan pergeseran agenda kampanye di Rumah Lembang telah memperhitungkan agenda sidang yang dilakukan setiap Selasa. Namun, warga diharapkan tetap berkunjung untuk ikut menggelar doa bersama yang diselenggarakan tiap Selasa.
Ace mengatakan agenda blusukan Basuki lebih memprioritaskan kawasan yang belum pernah dikunjungi, bahkan yang warganya belum puas dengan kinerja Basuki. Ia mencontohkan lokasi yang masih kerap dilanda banjir.
"Pasti daerah itu yang masyarakatnya masih belum puas dengan kinerja Pak Ahok. Makanya, Pak Ahok perlu tahu apa akar permasalahannya untuk segera dicarikan solusinya," ungkap Ace.
Pada awalnya, kampanye di Rumah Lembang dijalani Basuki untuk menghindari gesekan dengan para pengadang yang bertamengkan penistaan agama yang dituduhkan kepada Basuki. Proses hukum dalam perkara yang mendudukan Basuki sebagai terdakwa itu kini tengah bergulir.
Namun, proses hukum yang sedang berjalan dianggap sebagai langkah politik untuk menjegal Basuki dalam Pilgub DKI. Pengamat politik LIPI Syamsuddin Haris mengumpamakan proses hukum yang sedang berjalan sebagai pengadilan politik.
"Sebuah rekayasa untuk menjegalnya kembali menjadi gubernur," ujar Syamsuddin, dalam diskusi di Rumah Lembang, kemarin.
Ia berpendapat perlu ada upaya kolektif masyarakat untuk turut mengawasi proses hukum terhadap Basuki karena sudah menyentuh pertaruhan kemajemukan bangsa.
Guru Besar Antropologi Hukum UI Sulistyowati Irianto mengatakan kasus Basuki mirip dengan yang terjadi di negara lain, yaitu menguatnya persoalan politik identitas. Ia berpendapat negara tidak boleh diam begitu saja membiarkan isu politik identitas bergulir lebih jauh disertai ujaran kebencian dan berita palsu.
"Kalau terus dibiarkan, ke depan terus-menerus kita menghadapi persoalan seperti ini," ujarnya.
Dalam menanggapi sidang pemeriksaan saksi yang berlangsung, Selasa (3/1), tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama menyayangkan empat saksi yang dihadirkan dalam persidangan nyatanya tidak memenuhi kualifikasi untuk mengumpulkan keterangan. Bahkan ada yang patut diduga memiliki kepentingan politik.
Anggota tim kuasa hukum Basuki, Humphrey Djemat, mencontohkan Gus Joy Setiawan yang terbukti telah mendeklarasikan dukungan kepada rival Basuki dalam pilkada.
"Mana bisa mereka objektif dan dalam menyampaikan kesaksiannya tidak punya conflict of interest."
Bukan relawan resmi
Tim sukses pasangan calon nomot urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni tidak membantah jika Gus Joy pernah menyatakan dukungannya untuk putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono tersebut dalam pertarungan di pilkada DKI Jakarta.
Meski demikian, Rico menyebut dukungan itu diberikan jauh sebelum masa kampanye yang dimulai 28 Oktober 2016. Terlebih Gus Joy hanya sebagai pendukung biasa dan bukan anggota tim sukses ataupun relawan resmi.
"Tolong jangan dikait-kaitkan kasus Ahok ini dengan paslon kami. Gus Joy bukan timses ataupun relawan dari tim Agus-Sylvi yang terdaftar di KPUD," tukas Rico. (Nyu/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved