Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KESIGAPAN Densus 88 Antiteror Polri dalam mengungkap rencana serangan teroris di sejumlah daerah di Tanah Air patut diapresiasi. Meski demikian, menurut pengamat terorisme Al Chaidar, Polri harus tetap waspada. Pasalnya, potensi serangan teroris menjelang malam pergantian tahun tetap besar.
Setidaknya ada dua daerah yang harus menjadi perhatian serius aparat Polri untuk diawasi, yakni Surakarta dan Surabaya.
Di kedua daerah tersebut masih terdapat jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dulu di-pimpin pentolan teroris Poso, Santoso.
"Jaringan terorisnya relatif mapan dan sejauh ini belum ada penangkapan. Polri belum menyisir dua titik ini. Serangan teroris potensial dilakukan jaringan-jaringan (MIB) lama di sini," ujar Al Chaidar.
Menurutnya, potensi serangan teror tiap tahun baru tetap ada meskipun sudah ada penangkapan-penang-kapan di beberapa titik.
Polri pun harus tetap waspada. Intelijen juga harus terus bergerak dan tidak boleh kecolongan.
Seperti diberitakan, Densus 88 Antiteror Polri menggerebek dua tempat terduga teroris di Ubrug, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Dari penggerebekan tersebut, dua terduga teroris ditangkap. Dua lainnya tewas setelah terjadi baku tembak. Sebelumnya Densus 88 juga berhasil menggagalkan rencana serangan bom bunuh diri di Istana Negara oleh jaringan teroris Bekasi yang berafiliasi dengan kelompok Islamic State (IS).
Dalam beberapa bulan terakhir, Densus 88 setidaknya telah menangkap puluhan terduga teroris di delapan daerah di Tanah Air.
Kepala BNPT Suhardi Alius mengimbau masyarakat tetap waspada dan aktif melaporkan jika mendapati kehadiran orang-orang yang mencurigakan di lingkungan mereka.
"Mereka saat ini akan menggunakan apa pun untuk menyerang petugas. Kita lihat kemarin menggunakan perempuan dan kemungkin-an anak-anak juga.
''Saat ini BNPT terus mengawasi kelompok radikal yang ada di Tanah Air, baik kelompok inti, militan, pendukung, maupun simpatisan IS.
Pasalnya, IS telah menyerukan agar kelompok teroris yang berafilisasi dengan mereka menggelar serangan di negara masing-masing. "Apalagi dari penangkapan sebelumnya terbukti sel-sel teroris masih ada. Itu harus kita antisipasi," ujarnya. Deo/P-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved