Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung menahan Direktur Utama PT Melati Technofo Indonesia, Fahmi Darmawansyah, ketika menyerahkan diri sepulang dari Belanda.
Tersangka suap dalam proses lelang di Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) tersebut akan diperiksa untuk mengungkap keterlibatan pihak lainnya. Komisi antirasywah pun telah mencium adanya aliran uang dari PT Merial Esa (ME) dalam bentuk suap.
Berdasarkan informasi, PT ME merupakan perusahaan yang kerap menjadi pemenang tender alutsista dan sistem keamanan. Fahmi diduga merupakan pejabat tinggi di perusahaan tersebut dan juga dalam proses akuisisi PT MTI.
"Belum bisa sampaikan relasi PT MTI dan para tersangka. Tetapi seperti yang disampaikan sebelumnya, info yang kami terima dari penyidik-an bahwa FD terkait dengan PT ME (Merial Esa) akan diungkap proses berikutnya, kaitan dan aliran dana perusahan tersebut," papar juru bicara KPK, Febri Diansyah, saat memberikan keterangan di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.
KPK memutuskan untuk menahan Fahmi guna pengembangan dan pendalaman proses penyidik-an perkara suap terhadap Deputi Informasi, Hukum, dan Kerja Sama Bakamla Eko Susilo Hadi. Sejauh ini, selain Fahmi dan Eko, KPK telah menetapkan Hardy Stefanus dari swasta dan M Adami Okta, pegawai PT MTI.
Febri mengungkapkan KPK berharap empat tersangka dalam kasus suap Rp2 miliar terbuka dan koope-ratif. Hal itu guna mempermudah pengembangan perkara kepada seluruh pihak yang terlibat.
Fahmi yang juga menjabat Bendara Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) kini ditahan di Rumah Tahanan Kelas 1 Jakarta Timur Cabang KPK yang berlokasi di Pomdam Jaya Guntur. Ketika dimintai tanggapan, salah satu Ketua MUI Zainut Tauhid Sa'adi menolak berkomentar. "Untuk masalah FD no comment dulu, ya," ujarnya singkat.
Fahmi disangkakan terlibat dalam suap setelah KPK menangkap tangan Eko Susilo pada Kamis (14/12) pekan lalu. Sekitar pukul 12.30 WIB terjadi penyerahan uang dari Hardy dan Adami kepada Eko di kantor Bakamla. Seusai penyerahan, Hardy dan Adami keluar gedung dan langsung ditangkap saat berada di parkiran Gedung Bakamla.
Kemudian Satgas KPK membekuk Eko di ruang kerjanya. Lembaga antirasywah mengamankan Rp2 miliar dalam mata uang dolar AS dan dolar Singapura dari tangannya.
Mengelak buron
Fahmi, suami artis Inneke Koes-herawati, sedang berada di luar negeri sehingga tidak terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Fahmi menjelaskan sebelumnya berada di Belanda untuk berobat dan harusnya baru kembali ke Indonesia pada 29 Desember. "Harusnya saya ke sini besok. Yang jelas saya bukan buron, saya niat baik buat klarifikasi," elaknya, kemarin
KPK berharap sikap Fahmi yang cukup kooperatif dengan menyerahkan diri diikuti pihak-pihak lain yang tengah dicari KPK.
Diketahui, KPK belum bisa meminta keterangan saksi yang juga mantan petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro, yang diduga masih berada di luar negeri. Padahal, Eddy sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak awal November lalu.
Eddy Sindoro merupakan saksi sekaligus tersangka suap Sekretaris/Panitera PN Jakarta Pusat Edy Nasution. Selain Eddy, KPK juga masih kebingungan mencari sopir mantan Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi Abdurahman, yakni Royani. Ia merupakan saksi kunci bagi KPK membongkar dugaan korupsi Nurhadi saat bercokol di kursi Sekretaris MA. (P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved