Kapolri Jamin Perayaan Natal dan Tahun Baru Aman

MI
23/12/2016 07:18
Kapolri Jamin Perayaan Natal dan Tahun Baru Aman
(Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, saat memeriksa peserta Gelar Pasukan Operasi Lilin 2016 di Monas, Jakarta---MI/Galih Pradipta)

KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian menjamin perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 akan berlangsung aman. Meski begitu, aparat tetap fokus mengantisipasi ancaman terorisme dan konflik keagamaan.

Hal itu disampaikan Kapolri pada apel Operasi Lilin 2016 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, kemarin (Kamis, 22/12). Sebanyak 150 ribu personel gabungan akan dilibatkan selama operasi mulai 23 Desember 2016 hingga 1 Januari 2017 itu. "Kondisi sejauh ini relatif aman. Hanya kemarin ada yang melakukan aksi sweeping, tetapi saya pastikan aman," kata Tito.

Menurutnya, potensi gangguan konflik keagamaan dan terorisme telah ditekan dengan penangkapan beberapa pelaku sweeping dan terduga teroris. Masyarakat diminta tidak perlu khawatir untuk melakukan aktivitas dan menjalankan ibadah Natal.

Kapolri meminta semua pihak bersinergi sehingga perayaan Natal dan Tahun Baru berjalan aman. Jika terjadi pelanggaran hukum, Tito menginstruksikan jajarannya menindak tegas.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada kesempatan itu menegaskan TNI siap membantu mengamankan Natal dan Tahun Baru. "Saya ingatkan TNI di mana pun berada, makna apel Operasi Lilin 2016 adalah kerja sama antara TNI dan Polri," tandasnya.

Kesiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru ditunjukkan pula oleh jajaran kepolisian daerah, seperti Polda Jawa Tengah. Dalam gelar pasukan Operasi Lilin Candi 2016 di Lapangan Kota Barat Solo, kemarin, Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono menyatakan ancaman teror bom menjadi perhatian serius.

"Polri tidak menoleransi siapa pun yang mencoba mengganggu perayaan Natal dan Tahun Baru di Jawa Tengah, baik itu tindakan sweeping maupun teror bom," tegas Condro.

Di Bali, Gubernur Made Mangku Pastika memimpin gelar pasukan Operasi Lilin 2016 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar. Ia mengingatkan, sebagai daerah pariwisata, Bali tetap menjadi sasaran terorisme sehingga harus ada upaya pencegahan dini. Wakapolda Bali Brigjen Nyoman Suryasta mengatakan sekitar 2.800 aparat gabungan akan diterjunkan untuk memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru aman.

Di lain sisi, Kapolda Kepulauan Bangka Belitung Brigjen Anton Wahono meminta seluruh elemen tidak menyepelekan situasi kondusif selama ini. Untuk menjaga kondisi tetap aman, ia melibatkan langsung unsur masyarakat seperti Gerakan Pemuda Ansor.

Pemimpin Wilayah GP Ansor Bangka Belitung Masmuni menjelaskan sedikitnya 2.000 anggotanya akan membantu pengamanan Natal dan Tahun Baru. "Saling menghormati sesama umat beragama akan membawa keutuhan NKRI." (Mal/WJ/OL/RF/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya