Wanita Rentan Terpengaruh Teror

Lukman Diah Sari
16/12/2016 13:18
Wanita Rentan Terpengaruh Teror
(Antara/Sigid Kurniawan)

DIAN Yulia Novi (DYN) jadi tersangka teror di Bintara Bekasi, lantaran bakal menjadi 'pengantin' dalam aksi bom bunuh diri. Tidak hanya dia, TS, salah satu terduga teror asal Tasikmalaya pun seorang perempuan. TS diduga terlibat untuk merekrut Dian.

Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengungkap, bagaimana cara perekrutan tersebut. Perekrutan, kata Boy, bisa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari.

"Dalam kegiatan pergaulan normal biasa sehari hari, proses dialog komunikasi," ucap Boy di Mabes Polri, Jumat (16/12).

Kemudian, dalam pembicaraan sehari-hari itu, kata Boy, diselipkan pemahaman-pemahanan dengan menyamakan pemahanan lain.

"Kemudian masuk pada rencana dengan dalil agama yang mereka perkenalkan yang bisa jadi kekeliruan dalam mengimplementasi nilai nilai agama dalam sosial kemasyarakatan," bebernya.

Boy mengatakan, kaum wanita biasanya tidak terlalu gampang curiga. Mereka pun, kata Boy, lebih irasional.

"Makanya mereka tidak curiga. Hal itu membuat kelompok teror menggunakan wanita agar tidak dicurigai," ujarnya.

Padahal, dibalik itu, ada rencana aksi terselubung dengan menggunakan wanita yang telah disusupi pemahanan aksi teror. Dengan harapan, wanita bakal lebih mudah berbaur dan tidak mudah dicurigai oleh orang sekitar.

"Strategi dalam rangka mengelabui objek yang jadi sasaran seolah wanita simbol kedamaian, berikan situasi yang menyejukkan, dimanfaatkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Boy mengatakan, wanita memang rentan dipengaruhi. Namun, belum tentu bisa seekstrim seperti yang dilakukan Dian.

"Enggak semua wanita mudah, karena umumnya wanita memiliki kecurigaan yang tinggi. Jadi terpengaruh. Jika berhasil dipengaruhi, dia sangat efektif," tandasnya.

Jenderal bintang empat itu mengatakan, cara merekrut wanita bisa melalui perantara dan ajakan. Ada pula melalui modus penikahan.

"Bisa melalui perantara wanita, kemudian bisa jadi dengan modus pernikahan ternyata ada niat lain di baliknya," tandasnya. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya