Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PENYIDIK Subdirektorat Keamanan Negara Polda Metro Jaya menggeledah sejumlah tempat terkait dengan kasus dugaan makar. Sejak Rabu (14/12) malam hingga kemarin siang penyidik menggeledah rumah dan ruang kerja (kantor) tersangka kasus dugaan makar Rachmawati Soekarnoputri. Dari penggeledahan ditemukan 16 item dokumen terkait dengan dugaan permufakatan jahat.
Penggeledahan dimulai dari ruang kerja Rachmawati di Yayasan Universitas Bung Karno (UBK), Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat, serta ruang kerja di UBK, Jalan Kimia, Jakarta Pusat. Penggeledahan itu berlangsung pada Rabu mulai pukul 23.00 WIB hingga kemarin pukul 01.30 WIB. “Di sana kita menemukan beberapa dokumen (terkait dengan makar),” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, kemarin.
Pengacara Rachmawati, Aldwin Rahadian, mengatakan dari penggeledahan di ruang kerja kliennya, polisi menyita beberapa dokumen berisi bahan konferensi pers 1 Desember silam. Selain itu, ada konsep undangan serta pointers pidato Rachmawati di UBK.
Penggeledahan berlanjut pada Kamis (15/12) di rumah Rachmawati, Jalan Jati Padang, Jakarta Selatan, pada pukul 08.00-14.00 WIB. Dari penggeledahan tersebut, kata Argo, penyidik menemukan sejumlah dokumen berupa fotokopi dokumen. “Ada kaitannya dengan pasal yang dituduhkan,” jelasnya.
Saat ditemui terpisah, juru bicara Rachmawati, Teguh Santosa, mengatakan penggeledahan dilakukan di ruang tamu, ruang tidur sopir Rachmawati, juga di dua mobil yang biasa ditumpangi putri Bung Karno itu. “Ada sekitar 16 item yang dibawa, yang isinya terkait dengan naskah kembali ke UUD 1945 yang asli,” ujar Teguh.
Dokumen lain yang disita, kata dia, ialah naskah orasi Rachmawati saat wisuda mahasiswa UBK, 16 November 2016 serta beberapa kajian ilmiah yang diberikan kepada Rachmawati untuk dipelajari. Namun, Teguh tidak merinci isi kajian tersebut.
Generasi Wani Piro
Sebelumnya, penyidik lebih dahulu menggeledah rumah tersangka kasus dugaan makar lainnya, Sri Bintang Pamungkas, di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Dari penggeledahan itu penyidik menyita sebuah flashdisk berisi dokumentasi orasi Sri Bintang di Kalijodo beberapa waktu lalu.
“Tentunya kita lihat, kita evaluasi ada siapa saja di situ. Nanti kalau ada kaitannya, kita panggil sebagai saksi lagi,” Argo menegaskan.
Penyidik juga menggeledah Kantor Jaringan Aksi Lawan Ahok (JALA) di Jalan Guntur Nomor 49, Jakarta Selatan. Menurut Argo, dari penggeledahan tersebut ditemukan beberapa dokumen berupa spanduk, pamflet, satu buku binder, beberapa catatan tangan dari sejumlah orang, serta selebaran berjudul Generasi Wani Piro. “Spanduk berkaitan dengan pertemuan-pertemuan, unsur-unsur pemufakatan jahat,” tambah Argo.
Terkait dengan proses hukum Sri Bintang, penyidik akan memanggil tiga saksi, hari ini. Ketiganya ialah Buni Yani, Permadi, serta Ahmad Dhani. “Kita dari Selasa (13/12) sudah melayangkan panggilan,” ucap Argo.
Juru bicara Front Pembela Islam, Munarman, menilai Buni Yani hanya dijadikan kambing hitam. “Ini pengambinghitaman Buni Yani. Kasihan dia.” (P-3)
nicky@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved