Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PASANGAN calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dinilai sebagai figur yang paling pantas untuk membenahi pelbagai persoalan di Ibu Kota.
Kapabilitas pasangan petahana tersebut unggul atas dua pasangan lainnya.
Demikian hasil survei bertajuk Menghitung Hari Menuju DKI 1 yang diselenggarakan Pusat Data Bersatu (PDB) yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Survei menggunakan metodologi wawancara via telepon terhadap 400 responden yang dipilih secara acak dan sistematis berdasarkan buku telepon residensial yang diterbitkan PT Telkom.
Margin of error sebesar 5% dan tingkat kepercayaan mencapai 95%.
Menurut peneliti PDB, Agus Herta, pihaknya mewawancarai responden selama tiga hari sejak 11 Desember 2016, atau sebelum sidang perdana kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki di PN Jakarta Utara.
"Distribusi responden dengan jumlah setara antara pria dan wanita, tersebar di Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat. Ada tujuh isu teknis menyangkut tingkat kepuasan yang kita tanyakan kepada masyarakat," jelasnya.
Isu pertama mengenai penanganan banjir. Hasilnya 63,1% menyatakan puas, 30,2% tidak puas, serta 6,8% tidak tahu.
Untuk penyediaan sarana transportasi umum dan layak, 66,1% puas, 26,9% tidak puas, dan 7,0% tidak tahu.
Selanjutnya, untuk pemberantasan korupsi, 49,4% puas, 40,6% tidak puas, dan 10,1% tidak tahu.
Selain itu, mengenai penyediaan pendidikan murah dan berkualitas, 63,5% puas, 29,0% tidak puas, dan 7,6% tidak tahu.
Dalam pelayanan kesehatan murah dan berkualitas, 68,6% puas, 26,9% tidak puas, sedangkan 4,5% tidak tahu.
Agus menjelaskan kinerja petahana yang dinilai masyarakat belum sempurna menyangkut upaya untuk mengurangi kemacetan dan mengurangi kesenjangan ekonomi.
Soal penanganan kemacetan, 26,4% menyatakan puas, 65,1% tidak puas, dan 8,5% tidak tahu.
"Untuk persoalan macet memang publik tidak puas."
Untuk tingkat kepuasan pada persoalan kesenjangan ekonomi, 28% puas, 61,5% tidak puas, dan 10,6% tidak tahu.
"Kita tahu walaupun kesehatan dan pendidikan sudah diperhatikan, ada substansi besar, yakni masalah yang belum terselesaikan. Inilah yang harusnya bisa dinilai sebagai barometer," terang Agus.
Secara akumulatif, urainya, kesimpulan survei menegaskan kapabilitas petahana dalam membenahi persoalan di Jakarta jauh mengungguli para pesaing.
Masyarakat yang menilai Basuki-Djarot mampu menjawab harapan tersebut sebesar 58,5%, tidak mampu 16,6%, dan 24,9% tidak tahu.
Pesaing belum teruji
Kapabilitas pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di urutan kedua dengan 24,9% menyatakan mampu, 31,9% tidak mampu, dan tidak tahu 43,2%.
Kandidat nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dinilai mampu menyelesaikan masalah 22,9%, tidak mampu 35,2%, dan 42% tidak tahu.
"Kenapa kapabilitas dua kandidat itu tidak tinggi? Karena masyarakat belum melihat kemampuan mereka di Jakarta," ujarnya.
Peneliti Pride Indonesia, Sugiono, menilai survei via telepon itu paling jujur karena responden yang dijangkau ialah kelompok konservatif, rasional, dan modern. (P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved