Tiga Jilid Unjuk Rasa terhadap Ahok hanya Instrumentalisasi Agama

Damar Iradat
10/12/2016 15:55
Tiga Jilid Unjuk Rasa terhadap Ahok hanya Instrumentalisasi Agama
(MI/M.Ramdani)

DIREKTUR Indonesian Confrence on Religions and Peace (ICRP) Mohammad Monib menilai aksi demonstrasi yang menuntut proses hukum atas kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hanya sebuah instrumentalisasi agama.

"Bagi kami, bagi saya ini sangat mencemaskan. Saya tidak hanya ingin melihat kasus Ahok dari jangka waktu saat ada di DKI, tapi lebih jauh lagi," tutur Monib dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/12).

Monib menjelaskan, pertama, sejak empat tahun lalu, dirinya sudah khawatir dengan berbagai instrumentalisasi agama. Agama, kata dia, hanya jadi instrumen.

Tiga jilid aksi demonstrasi bela Islam, kata dia, hanya sebuah instrumentalisasi. Sebab, ia melihat belum waktunya ada sebuah jihad membela Islam.

"Belum waktunya mencium aroma surga. Oleh karena itu, ini hanya instrumentalisasi agama," tutur dia.

Tidak hanya itu, menurut dia, pidato dan orientasi di mimbar-mimbar juga hanya menunjukkan militansi ormas keagamaan untuk menyodorkan orientasi hukum islam dan penerapan syariat islam. Padahal, lanjut dia, hal ini belum diperlukan.

Belum lagi soal provokasi yang dilontarkan oleh tokoh-tokoh agama saat ini dinilai sudah sangat mencemaskan.

"Pidato tokoh-tokoh ini, sangat mengkhawatirkan," tegasnya.

Tidak hanya itu, Monib mengatakan, apa yang terjadi di balik kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok ini tidak murni soal agama. Sebab, ia menilai ada konstelasi politik di balik kasus ini.

Kondisi ini, jelasnya, sungguh memprihatinkan. Pasalnya, jangkar moderasi Islam pada peristiwa berjilidnya aksi demo kemarin mulai goyah.

"Muazin yang radikalisme lebih menarik dibanding gagasan untuk memelihara apa yang kita miliki dari warisan agung pendiri bangsa," ucap Monib.

"Kebinekaan dilecehkan, dan muncul tawaran untuk membubarkan NKRI. Dengan basis tiga cara pandang ini, kebinekaan dan Pancasila sangat terancam. Jangan sampai kalah dari ormas-ormas," pungkasnya. (MTVN/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya