Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PERTEMUAN Bali Democracy Forum (BDF) ke-9 ditutup dengan menghasilkan tiga kesimpulan yang terkait dengan hubungan positif antara demokrasi, toleransi, pluralisme, dan kehidupan beragama.
Pertama, pemerintah dan pemimpin nasional berperan penting untuk menciptakan sinergi dan memberdayakan semua pemangku kepentingan dalam mempromosikan demokrasi, menampilkan toleransi, dan penghormatan terhadap keberagaman.
Kedua, perlunya memelihara dan menyuburkan demokrasi, toleransi, dan good governance, terutama di dalam pendidikan.
"Termasuk untuk kesadaran publik. Dalam hal ini media, terutama media sosial, berperan sangat penting," ujar Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurrahman Mohammad Fachir yang menutup acara di Nusa Dua, Bali, kemarin.
Terakhir, menurut Wamenlu, Indonesia akan terus melakukan berbagai upaya dalam mempromosikan nilai dan prinsip demokrasi.
Sementara itu, Dino Patti Djalal sebagai pemimpin diskusi panel dalam BDF 2016 menyebut situasi dunia kini dilanda kekhawatiran terkait pluralisme, demokrasi, dan meningkatnya xenofobia atau ketakutan terhadap orang asing.
"Ada perasaan bahwa demokrasi dalam posisi defensif. Demokrasi Arab Spring di Timur Tengah, misalnya, masih menghadapi masalah. Kali ini BDF memiliki arti penting karena dilaksanakan ketika demokrasi dalam masalah," ujar Dino.
Dino juga mengatakan Islam kini menghadapi tantangan persepsi di dunia Barat yang terlihat dari maraknya islamofobia.
"Karena itu, Islam juga harus berbenah untuk menjelaskan dan menyelesaikan hal seperti ketidakadilan dan kemiskinan yang ada dalam dunia Islam, tentu juga dalam berkomunikasi dengan komunitas nonmuslim," ujar Dino.
Jumlah negara dan organisasi internasional (OI) yang ikut dalam BDF tahun ini meningkat.
Awalnya pada 2008 diikuti 36 negara, sedangkan kini ada 101 delegasi dengan 95 negara dan 6 OI.
Sebelum ditutup, delegasi BDF dengan didampingi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti berkunjung ke Pondok Pesantren Bali Bina Insani di Kabupaten Tabanan, Bali.
Pesantren dengan mayoritas murid beragama Islam di tengah komunitas masyarakat Hindu tersebut dirasa cocok menjadi contoh nyata dari toleransi dan pluralisme di Indonesia.
"Terdapat perbedaan di sini, ada Islam, Kristen, Hindu, dan yang lainnya. Di sini, pluralisme bukanlah sebuah ide, melainkan fakta," ujar pimpinan pesantren, Ketut Imaduddin Djamal.
Ketut mengatakan terdapat 16 guru yang beragama Hindu di pesantren dengan 341 santri dan santriwati tersebut.
Bahkan di tingkat madrasah aliah terdapat 50% murid beragama Hindu dan 50% yang beragama Islam.
"Jika di Indonesia terdapat Pancasila, di pondok ini ada pancajiwa, yaitu keikhlasan, loyalitas, integritas, persaudaraan, dan kesederhanaan. Inilah yang kami ajarkan," ujar Ketut.
(Ant/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved