Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMERINTAH Indonesia terus berupaya untuk membebaskan WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Fi-lipina Selatan. Hingga saat ini masih ada enam warga Indonesia yang disandera. Dalam rangka membebaskan para sandera tersebut, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menemui Menteri Pertahanan Filipina Delfin Negrillo Lorenzana di Manila, kemarin. Untuk mengetahui lebih jauh pembicaraan kedua menteri, wartawan Media Indonesia Golda Eksa mewawancarai Ryamizard beberapa saat setelah pertemuan bilateral itu berlangsung. Berikut petikannya.
Apa tujuan Anda menemui Menteri Pertahanan Filipina?
Ya, selain menanyakan perkembangan sandera, kita juga ingin menginformasikan kalau kelompok Islamic State (IS) terkoneksi dengan separatis Abu Sayyaf dan biasanya bersembunyi di tempat yang banyak orang Islam.
Selain itu, apalagi rencana pemerintah untuk mengatasi persoalan sandera, sesuai MoU trilateral dengan Malaysia dan Filipina?
Awal tahun depan kita sepakat latihan bersama di Kalimantan. Ini merupakan latihan dasar militer, gerilya. Kita akan memberikan cara mengatasi persoalan sesuai SOP, yakni perang kota, patroli yang benar, dan mengenal medan tempur.
Seberapa penting latihan bersama itu bagi Indonesia dan Filipina?
Latihan bersama itu penting karena ada indikasi separatis IS terkoneksi dengan kelompok Abu Sayyaf. Jika hal itu dibiarkan, dikhawatirkan jaringan mereka bakal semakin besar. Ini yang saya bicarakan dan saya sampaikan. Saya tahu jalurnya. Apalagi, informasi mengatakan ada 23 orang kembali dari Suriah.
Bisa dijelaskan lebih rinci mengenai 23 orang eks Suriah itu?
Yang saya tahu, ada 20 WNI dan 3 WN keturunan Arab yang kembali ke Tanah Air pascamengikuti serangkaian operasi bersama IS di Suriah. Bahkan, informasi juga menyebutkan bahwa puluhan pemberontak itu sempat berdiam beberapa waktu di kawasan Asia Tenggara. Itu yang saya mau tanya langsung kepada Filipina. Karena tiga bulan lalu pernah saya bilang ada 23 orang laki-laki semua, anggota IS dan akan sembunyi di tempat-tempat orang Islam.
Ini soal politik dalam negeri. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dalam penelitiannya menyatakan ketahanan nasional kita kurang tangguh alias rapuh. Bagaimana tanggapan Anda?
Tidak, kata siapa? Sekarang Indonesia dalam hal ketahanan nasional berada di peringkat 11 (dunia) dan justru meningkat dari posisi sebelumnya di urutan 19. Saya tegaskan bahwa ketahanan nasional itu bukan karena alutsista (alat utama sistem persenjataan). Ketahanan itu ialah bela negara dan sekarang perang menggunakan senjata cuma 1%, sisanya menggunakan SDM.
Apakah kegiatan bela negara yang Anda sosialisasikan itu efektif?
Ya, itu buktinya. Bela negara itu ialah kebersamaan untuk menghadapi ancaman. Kita harus bersatu untuk menghadapi ancaman nyata saat ini.
Mengenai makar, apakah sejauh ini Anda melihat sudah ada tahap pemufakatan jahat untuk makar?
Menurut saya belum. Belum ada indikasi pemufakatan makar di Indonesia.
Terkait dengan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, apakah polarisasi masyarakat saat ini dapat disebut sebagai ancaman bagi NKRI?
Enggaklah. Tidak sampai begitu. Kenapa gara-gara kasus Basuki negara ini bisa pecah? Tidak. Makanya kita harus mengerti dulu persoalannya. Yang pasti kalau kita terancam, ya tentu bangsa ini harus bersatu padu.
Rahmawati Soekarnoputri cs yang ditangkap beberapa waktu lalu, merka menyatakan tidak makar, tapi ingin mendesak amendemen UUD 1945. Apa pandangan Anda mengenai hal itu?
Ini kan mereka ingin mengkaji lagi amendemennya. Kenapa bisa begitu keadaannya? Karena pada waktu membuat amendemen, banyak orang asing yang berperan dan terlibat. Itulah yang perlu dikaji. Masak rahasia negara kita yang buat orang asing. Emangnya kita bodoh! (P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved