IS Sudah Masuk ke Filipina, Aparat Diminta Waspada

ANGGOTA Komisi I DPR RI Charles Honoris meminta aparat penegak hukum, yaitu TNI, Polri, dan BIN waspada terhadap informasi bahwa kelompok ekstremis Islamic State (IS) telah memasuki kawasan Asia Tenggara. IS ditenggarai telah membangun basis di Filipina Selatan.

"Informasi dari Panglima TNI bahwa IS sedang membangun basis di Filipina Selatan harus membuat aparat keamanan baik itu Polri, TNI, maupun BIN lebih waspada," kata Charles, Rabu (7/12).

Politikus PDI Perjuangan ini menekankan, BIN sebagai lembaga intelijen mempunyai peranan sentral. Khususnya untuk melakukan upaya deteksi dini dan melakukan intelligence sharing kepada lembaga penegak hukum.

"Sehingga bisa mengantisipasi aksi-aksi terorisme yang mungkin terjadi," ujar Charles.

Selain itu, adanya penyusup kelompok IS di berbagai jaringan di tanah air harus mendapatkan perhatian khusus. Apalagi sampai saat sejumlah ormas garis keras sudah terindikasi menjadi proxy dari IS di Indonesia.

"Bahkan, ada pentolan ormas yang jelas-jelas membaiat warga untuk menjadi pengikut IS," ujarnya.

Dia juga menambahkan, ancaman jaringan dan ideologi IS bukan hanya menyangkut aksi-aksi terorisme saja. Tetapi juga dengan cara mengganggu stabilitas politik nasional dan melalui aksi makar.

"Rakyat Indonesia harus waspada karena kelompok dan ideologi ini tidak akan berhenti sebelum tujuannya tercapai. Oleh karena itu, jaringan ini harus segera dimatikan," ucap Charles.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut IS telah membangun basis di kawasan Filipina Selatan. Gatot juga menyebut di masa mendatang IS tidak lagi memfokuskan kegiatannya di Timur Tengah, namun juga akan merambah negara lain. (MTVN/OL-3)