BNN akan Ungkap Peredaran Narkoba Hingga Tuntas

KEPALA Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengaku ada banyak generasi muda yang meninggal karena kasus narkoba setiap tahun. Ia berjanji, BNN akan mengungkap tuntas kasus peredaran narkoba di Tanah Air.

Budi mengatakan, jumlah terpidana narkoba yang mendapatkan hukuman berat seperti hukuman mati masih relatif kecil. Angka itu masih sedikit jika dibandingkan jumlah generasi muda yang meniggal setiap tahun karena kasus narkoba.

"Sebanyak 1.500 orang generasi muda kita meninggal dunia," kata Budi di Silang Barat Daya Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (6/12).

Budi menilai, karena tindakan mereka, bandar narkoba sudah bisa dikategorikan sebagai pembunuh. Namun, masalah yang ada saat ini, bandar narkoba masih dilindungi Undang-undang yang berlaku.

Dalam UU, kata Budi, mereka masih memiliki kesempatan membela dan lepas dari tuduhan.

"Sedangkan faktanya dan nyata bahwa 1.500 orang per tahun generasi kita meninggal," tegas Budi.

Jenderal bintang tiga ini menegaskan, BNN telah diminta Presiden Joko Widodo untuk lebih tegas dalam penanganan kasus peredaran narkoba.

Ia menambahkan, BNN harus bisa mengungkap jaringan narkoba yang ada di Indonesia hingga tuntas.

"Artinya kalau tuntas kan jaringan itu tidak lagi beroperasi di negara kita," kata dia.

BNN memusnahkan ratusan kilogram sabu dan ganja kering di Silang Barat Daya Monumen Nasional. Pemusnahan ini dihadiri dan dilakukan secara simbolik oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo hadir didampingi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Jokowi melemparkan secara simbolik narkoba yang akan dimusnahkan ke dalam alat pemusnah.

Narkoba yang dimusnahkan merupakan hasil penindakan kejahatan yang dilakukan BNN dalam dua bulan terakhir. Tercatat, sekitar 445 kilogram sabu, 422 kilogram ganja kering, 190.840 butir ekstasi, dan 323 ribu butir erimin, dimusnahkan dalam acara itu. (MTVN/OL-3)