Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BADAN Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan ratusan kilogram sabu dan ganja kering di Silang Barat Daya Monumen Nasional. Pemusnahan itu dihadiri dan dilakukan secara simbolik oleh Presiden Joko Widodo.
Jokowi hadir didampingi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Jokowi melemparkan secara simbolik narkoba yang akan dimusnahkan ke dalam alat pemusnah.
"Ini jumlah yang sangat besar," kata Jokowi di Silang Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (6/12).
Presiden mengatakan, lebih dari 15 ribu generasi muda harus menghembuskan nafas terakhir mereka karena narkoba. Jokowi pun mempertanyakan berapa jumlah bandar narkoba yang mati tiap tahun jika dibandingkan dengan generasi muda bangsa.
"Ini pertanyaan untuk Kepala BNN supaya dibandingkan dengan 15 ribu yang mati karena narkoba, tolong ini diberikan garis bawah karena kalau lihat barang seperti ini kita harus nyatakan perang besar terhadap narkoba," kata Jokowi.
Narkoba yang dimusnahkan merupakan hasil penindakan kejahatan yang dilakukan BNN dalam dua bulan terakhir. Tercatat, sekitar 445 kilogram sabu, 422 kilogram ganja kering, 190.840 butir ekstasi, dan 323 ribu butir erimin, dimusnahkan dalam acara ini.
"Seluruh barang bukti ini diperoleh dari 29 tersangka, hasil penindakan BNN," kata Kepala BNN Budi Waseso.
Seluruh barang bukti ini, kata Budi, merupakan hasil kerja sama BNN dengan sejumlah instansi terkait, seperti Bea Cukai dan Polri selama periode Oktober dan November 2016.
Budi menjelaskan, sejak Januari hingga November 2016, BNN telah mengungkap 96 kasus narkoba dan menangkap 196 tersangka. Total barang bukti yang disita sekitar, 990 kilogram sabu, 3 ton 51 kilogram ganja, dan 616.534 butir ekstasi.
Tidak hanya itu, BNN juga mengungakap kasus tindak pidana pencucian uang hasil kejahatan narkotika dengan total aset mencapai Rp261.863.413.345. Hasil ini merupakan kerja sama antara BNN dengan lembaga lain, seperti Polri, TNI, Bea dan Cukai, Kejaksaan Agung, serta Kementerian Hukum dan HAM.
"Keberhasilan ini juga didukung oleh lembaga negara Iainnya, seperti PPATK, OJK, dan Bank lndonesia dalam mengungkap perputaran uang bernilai fantastis hasil berbisnis narkotika," jelas Budi. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved