Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PENANGKAPAN 11 orang, termasuk tujuh tersangka dugaan makar, bukan bagian dari pembungkaman kebebasan berpendapat.
Penangkapan itu murni penegakan hukum karena Polri melihat ada upaya pembajakan massa Aksi Superdamai 212 untuk menduduki DPR secara paksa.
"Kritik kepada pemerintah bukan se-suatu yang tabu. Boleh sampaikan aspirasi apa pun sepanjang koridor hukum. Silakan datang ke rumah rakyat. Tapi kalau menduduki DPR secara paksa, dengan kekerasan, apa pun alasannya, kita tindak," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Jakarta, kemarin.
Kapolri mengatakan hal itu saat menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Erma Suryani Ranik dan Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Trimedya Pandjaitan.
Mereka juga menyebutkan tersangka yang ditangkap kaum lanjut usia yang bermasalah fisik.
Misalnya, Rachmawati Soekarnoputri yang menggunakan kursi roda akibat kesehatannya.
Pengenaan delik makar itu dikhawatirkan menjadi langkah mundur bagi kebebasan berpendapat.
"Ini bahaya. Kita tegakkan demokrasi itu enggak mudah. Dulu zaman Orba, protes dikit ditangkap. Sekarang kritik disebut makar. Ini membuat orang tidak kritis ke pemerintah. Majunya pemerintah kan karena demokrasi di masyarakat juga. Sementara demokrasi itu kuat kalau civil society kuat," papar Erma.
Tito melanjutkan pihaknya bukan bermaksud mengulang era Orba.
Kepolisian memiliki bukti yang cukup bahwa para tersangka berupaya menggulingkan pemerintah yang sah secara inkonstitusional.
Di antaranya dengan melakukan rapat-rapat, merencanakan pembajakan massa 212, dan membelokkannya untuk menduduki Gedung MPR/DPR.
Ditemukan pula bahwa para tersangka sudah menyiapkan mobil-mobil komando untuk memprovokasi massa.
"Jadi (makar) tidak harus dengan cara kekuatan bersenjata, tembak-tembakan," ujarnya.
Kapolri juga menyebut bahwa keterbatasan fisik para tersangka itu bukan halangan dalam beraksi.
"Justru karena kematangannya, mereka tidak usah turun langsung mendobrak pagar DPR. Setting, desain kegiatan itu ya senior yang punya pengalaman. Yang muda-muda itu muscle-nya. Makin tinggi usia makin matang teknis, taktik lapangan," jelas Kapolri.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan penyidik akan memeriksa Rachmawati Soekarnoputri kalau kondisi kesehatannya sudah membaik.
Selain itu, penyidik akan memeriksa tersangka lainnya dan sejumlah saksi, termasuk ahli bahasa dan ahli lain.
Pemeriksaan tersebut juga untuk menelusuri dugaan adanya pihak yang mendanai aksi makar itu. (Kim/Nic/X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved