MPR Tutup Pintu Bagi Demonstran

KETUA MPR Zulkifli Hasan memastikan tidak akan menerima pihak manapun untuk melakukan unjuk rasa di Kompleks Parlemen, Senayan. Sebab, Zul, sapaan karibnya bilang, aksi dipusatkan di Monumen Nasional.

Hal itu juga disampaikan Zul juga untuk menanggapi ditangkapnya delapan orang diduga mencoba makar dan menuntut mengembalikan Undang-Undang Dasar 1945 ke DPR/MPR siang ini.

"Kalau mau menyampaikan aspirasi boleh saja tapi jangan hari ini. Kan sudah disepakati di sana. Yang hari Ini disepakati di Monas. Jadi kalau ada agenda lain bisa disalahpahami. Bisa dimanfaatkan oleh pihak tertentu," kata Zul di Kompleks Parlemen, Jumat (2/12).

Sampai saat ini, sambung Zul, dirinya tidak mengetahui alasan ditangkapnya kedelapan orang tersebut. Namun dia memastikan pintu MPR hari ditutup jika ada yang ingin melakukan unjuk rasa.

"Orang kan di sana semua, nah kalau ada sejumlah orang ke sini apa, kan bisa menimbulkan kesalahpahaman. Bisa juga orang terprovokasi, Nah kalau mau menyampaikan aspirasi, bisa Senin, Selasa, Rabu," ujar Zul yang juga Ketua umum Partai Amanat Nasional ini.

Lebih jauh, Zul mengapresiasi aksi Bela Islam III yang dipusatkan di Monas berjalan damai sampai saat ini. Dia mengimbau, sebangsa setanah air agar menjaga kesatuan NKRI.

"Saya meminta sebangsa dan setanah air apapun agamanya dan sukunya Ini tidak ada kaitannya dengan kebhinekaan. Tapi inis soal penegakan hukum," ucapnya.

"Kita doakan ini berlangsung tertib damai. Ini kan berdoa dan berdzikir. Saya mengajak jaga persatuan buktikan Indonesia yang damai umat Islam yang damai moderat dan saling menghormati," ucapnya.

Polisi menangkap delapan orang diduga mencoba makar. Informasi tersebut disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar.

Boy Rafli tidak menyebutkan identitas kedelapan orang tersebut. Menurut Boy, mereka ditangkap dini hari tadi untuk diperiksa terkait dugaan percobaan makar.

Namun informasi yang beredar dari yang ditangkap adalah, Ratna Sarumpet, Ahmad Dani, dan Rachmawati Soekarnoputri. Mereka diduga akan melakukan makar di Kompleks Parlemen, Senayan. (MTVN/OL-3)