Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
JURU bicara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat (Djarot), Ruhut Sitompul, mengatakan, hasil survei boleh saja memenangkan satu di antara tiga paslon. Namun, dia tetap optimistis Ahok-Djarot menang dalam satu putaran di Pilkada DKI 2017.
Dia mengatakan, tim sukses tidak terlalu memikirkan hasil survei yang dinilai berpotensi bias, tidak independen, dan memihak salah satu paslon. Menurutnya, peluang pasangan Ahok-Djarot menang masih besar.
"Di Pilpres (Pemilihan Presiden) Amerika, survei selalu menyebutkan Hillary (Clinton) menang, sementara Donald Trump kalah. Namun nyatanya, pada hari H pemungutan suara, Trump lah yang menang. Hasil survei kita tidak pikirkan," ujar Ruhut saat dihubungi wartawan, Selasa (29/11) malam.
Ruhut tidak mengelak bahwa Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, memang menjadi salah satu konsultan politik pasangan Ahok-Djarot. Namun, ia juga punya penilaian lain. Menurutnya, ada kemungkinan lembaga riset tersebut menjadi konsultan untuk paslon lain.
"Bisa saja dia main ke sana ke mari, kami kan nggak tahu, biarkan saja survei-survei seperti itu," ujar Ruhut.
Optimisme Ruhut justru telah terbukti. Faktanya, setiap hari di rumah pemenangan Ahok-Djarot di Jalan Lembang kini selalu dibanjiri massa pendukung.
Sebelum Basuki menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama, hanya ada sekitar 200 orang yang berkunjung ke rumah tersebut. Namun, setelah Basuki ditetapkan sebagai tersangka justru pendukung bertambah menjadi 2.000-3.000 orang per hari.
Ruhut juga menanggapi hasil survei yang menyebutkan jumlah swing voters yang masih tinggi. Dia mengatakan, tidak ada strategi khusus yang akan dilakukan oleh timses kampanye. Sebab, lanjut dia, pasangan Ahok-Djarot sudah memberikan bukti kerja yang akan mengubah peta suara jelang pemilihan.
"Ahok-Djarot tidak hanya janji-janji belaka," kata Ruhut.
Dalam berita sebelumnya, elektabilitas paslon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni disebut sejumlah survei paling tinggi. Agus-Sylvi unggul tipis dari dua paslon rivalnya.
Menurut hasil survei Charta Politika, tingkat keterpilihan pasangan nomor urut satu Agus-Sylvi mengungguli Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Secara top of mind, elektabilitas Agus-Sylvi berada di atas dua rivalnya dengan perolehan 24,4% suara," kata Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya saat konferensi pers di Jakarta Selatan, Selasa (29/11).
Yunarto mengatakan, selisih suara antara paslon berbeda tipis. Elektabilitas Ahok-Djarot menyentuh angka 23,5%, sementara pasangan Anies-Sandiaga mendapat 19,4%.
"Agus-Sylvi dan Ahok-Djarot seimbang dengan kemungkinan kesalahan dari margin of error. Hanya sedikit lebih unggul dari Anies-Sandi," jelas Yunarto.
Survei dilakukan pada 17-24 November 2016 melalui wawancara tatap muka dan kuesioner dengan melibatkan 733 dari 800 target responden. Survei diadakan di lima kotamadya Jakarta dan Kepulauan Seribu melalui metode multistage random sampling dengan margin of error ±3,5% dengan tingkat kepercayaan 95%. (MTVN/OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved