Presiden Tegaskan Aksi 2 Desember bukan Demonstrasi

Farah Gita
29/11/2016 10:56
Presiden Tegaskan Aksi 2 Desember bukan Demonstrasi
(MI/Panca Syurkani)

PRESIDEN Joko Widodo tidak sepakat aksi 2 Desember disebut demonstrasi. Ia meminta seluruh masyarakat tidak salah memahami Aksi Bela Islam Jilid III.

"Tidak ada demo. Siapa bilang ada demo? Jangan di ini (salah artikan). Doa bersama. Bukan demo!" Tegas Jokowi usai menjadi pembina upacara HUT ke-45 Korpri di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/11).

Menurut Jokowi, aksi lanjutan dalam menuntut proses hukum kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama, akan diisi doa bersama. Doa akan dilakukan sebelum dan sesudah ibadah wajib.

"Baik sebelum Jumatan maupun setelah Jumatan," ujar Presiden Ketujuh RI ini.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian bertemu GNPF MUI. Dua pihak bersepakat aksi dilaksanakan dengan menggelar sajadah di Monas.

Menurut Imam Besar FPI Rizieq Shihab, mereka akan menggelar doa bersama, salat Jumat, dan mendengar tausiah.

Semua kegiatan dilaksanakan di Monas. Rizieq mengaku belajar dari aksi 4 November. Saat itu, kata dia, terjadi penumpukan massa sehingga aktivitas masyarakat terganggu.

Rizieq juga menegaskan polisi harus menindak pihak-pihak yang membuat kerusuhan pada aktivitas demokrasi yang dikenal dengan sebutan Aksi 212 itu.

GNPF MUI juga menegaskan tidak akan bertanggung jawab atas kejadian di luar kesepakatan bersama Polri. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya