Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SELAIN menangkap teroris Majalengka, RPW. Tim Densus 88 Antiteror Polri pun mencokok sembilan orang tersangka teroris yang memanfaatkan aksi demo pada 4 November lalu.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul menyebut kesembilan orang itu adalah kelompok yang sama namun tidak saling berhubungan langsung.
"Ada sembilan orang yang mereka terkait dan berada di kerusuhan di Penjaringan dan hadir saat demo 4 September," jelas Martinus di Mabes Polri, Senin (28/11).
Martinus membeberkan, awalnya ditangkap satu orang diduga bakal mendompleng aksi 4 November lalu. Kemudian dikembangkan, lantas ditangkap delapan orang lainnya.
"Ditanya peran masing masing, tindakan mereka, diketahui juga mereka berada di sekitar Penjaringan dan istana dan melakukan upaya provokasi ke masyarakat," jelasnya.
Lebih lanjut, Martinus mengatakan, mereka berencana memanfaatkan kelengahan petugas. Salah satunya saat aksi penjarahan di Penjaringan Jakarta Utara. Karena saat itu, banyak celah petugas yang bisa dimasuki.
"Mereka ada di tengah kita, melihat peluang. Mereka yang punya id kayak wartawan kan hadir. Masyarakat pun bisa masuk ke sana, begitu terbukanya ada di tengah pasukan. Tentu evaluasi lagi untuk mencegah orang di luar supaya tidak ada dalam kerumuman pasukan yang ada," paparnya.
Diketahui, kesembilan orang itu adalah kelompok Abu Nusaibah yang nyatanya menunggangi aksi demo 4 September. Kala itu, Abu Nusaibah memerintahkan WS alias AU untuk mengumpulkan kelompok Hawariyun dan berkumpul di Masjid Al Fatah, Menteng.
Dalam perkumpulan itu yang hadir yakni, WS, DAS, WW, IAM, ZB, RS, FZB, dan anggota lainnya. Dalam perkumpulan itu, kelompok lantas dibagi menjadi dua.
Kelompok pertama dipimpin oleh AF untuk bergerak ke Penjaringan, karena kerusuhan telah terjadi. Sementara kelompok kedua dimpimpin oleh AN untuk bergerak ke DPR. Tujuannya untuk bisa merebut senjata petugas saat lengah, dan menyerang petugas saat terjadi rusuh.
Dari keterangan tersangka, yang berada di kelompok AF berhasil masuk ke barisan kepolisian. Namun, sayang bentrok berhasil dikendalikan. Sehingga gagal mengambil senjata petugas dan bergegas bergabung dengan kelompok yang berada di DPR. Namun sayang, di DPR aksi tidak berlanjut. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved