Surya Paloh akan Lawan Upaya Kudeta

Yogi Bayu Aji
22/11/2016 09:58
Surya Paloh akan Lawan Upaya Kudeta
(MI/Panca Syurkani)

KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan dirinya akan melawan siapa pun yang mencoba menjatuhkan pemerintahan yang sah. Menurut Surya, mempertahankan konstitusi bukan hanya pekerjaan TNI dan Polri.

Hal itu disampaikan Surya saat konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo di beranda Istana Merdeka, Jakarta. Pernyataan Surya itu terkait isu upaya makar memanfaatkan kasus hukum Basuki Tjahaja Purnama.

Menurut Presiden, perbincangan dengan Surya terkait penguatan kebangsaan, pemantapan ideologi Pancasila, dan masalah radikalisme, Selasa (22/11).

Sedangkan Surya mengatakan, ini saatnya bagi segenap komponen bangsa untuk memperkuat semangat kekitaan.

"Semangat kekitaan ini yang kita perlukan," kata Surya.

Dia mengatakan, pada Jumat (4/11), ormas sudah unjuk rasa dengan massa luar biasa banyak. Pemerintah sudah menanggapi tuntutan massa. Polri juga sudah menetapkan Basuki alias Ahok sebagai tersangka dugaan penistaan agama.

Kalau di kemudian hari ada unjuk rasa lagi, Surya mempertanyakan tujuannya.

Menurut Surya, kalau tidak ada tuntutan selain proses hukum terhadap Ahok, untuk apa unjuk rasa.

Atau, kata Surya, terus terang saja jika memang tidak suka dan ingin menjatuhkan pemerintahan ini.

Kalau bersikeras ingin menjatuhkan pemerintah, menurut Surya, seluruh komponen bangsa yang menghargai sistem demokrasi harus tetap terjaga dan konstitusi harus ditegakkan, harus melawan.

"Itu sebenarnya tidak kita harapkan, tetapi kalau terpaksa, ya kita lawan. Ini bukan hanya pekerjaan aparatur keamanan. Kita berhak sebagai warga negara," kata Surya.

Surya mengimbau jangan ada yang berniat menjatuhkan pemerintah. "Mari kita bangun negara agar lebih hebat dan maju."

Presiden mengaku dirinya tidak ada ketakutan. Ia mengaku sering bertemu tokoh politik, namun kadang tidak diketahui media. Ia merasa perlu bertemu dengan para tokoh, tentara, dan polisi untuk mengelola situasi, sehingga ada ketenangan di masyarakat.

"Kita ini produk demokrasi yang konstitusional," tegas Presiden.

Kemarin, Senin (21/11), Presiden mengundang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ke Istana. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga bertemu Presiden di Istana.

Perbicangan dengan tokoh politik itu juga terkait kedaulatan negara, persatuan, dan kesatuan. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya