Jokowi dan Surya Paloh Bahas Perkembangan Radikalisme di Indonesia

Yogi Bayu Aji
22/11/2016 09:07
Jokowi dan Surya Paloh Bahas Perkembangan Radikalisme di Indonesia
(MI/Panca Syurkani)

PRESIDEN Joko Widodo mengundang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sarapan bersama di Istana Merdeka. Keduanya menyantap makanan sambil membicarakan beberapa tema besar, salah satunya perkembangan radikalisme di Indonesia.

Menurut Jokowi, pertemuan semacam ini penting dan harus rutin dilakukan.

"Untuk mencegah tumbuh kembang paham radikalisme di negeri kita, Indonesia," tegas Jokowi di beranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/11).

Surya menegaskan, ia memiliki kesepahaman dengan Presiden Ketujuh Indonesia itu. Pemikiran Jokowi soal kemajemukan selaras dengan apa yang ia tanamkan selama ini.

"Bukan hanya saya, mayoritas kita bangsa Indonesia, punya pemikiran sama. Bagaimana pun negeri kita ini mendapat karunia sebagai negeri luar biasa dari aspek apa pun," tegas Surya.

Menjaga kemerdekaan dan kesatuan, kata Surya, menjadi keharusan. Apalagi, para pahlawan, tokoh, dan proklamator telah bersusah payah memerdekakan Indonesia.

Untuk itu, jelas Surya, Indonesia harus fokus agar bisa bersaing dengan bangsa lain. Untuk mencapai itu, ketenangan dan kenyamanan masyarakat Indonesia harus terjamin.

"Satu hal yang tidak bisa ditawar, diperlukan ketenangan dan stabilitas. Harmoni komponen bangsa mutlak harus dihadirkan dalam keseharian," ucap dia.

Surya menegaskan, harmonisasi bangsa akan bergantung pada seberapa bisa Indonesia memerangi radikalisme yang mengancam ideologi bangsa. Ia mengajak semua pihak memberi tauladan baik sebagai langkah penangkal perkembangan radikalisme.

"Saya mengajak seluruh elite, yang dibutuhkan negeri adalah keteladanan. Semangat keteladanan harus diberikan kapan saja. Kalau ada keteladanan, semangat akan sikap itu akan melahirkan kenegarawanan," ujar Surya.

Indonesia, tegas dia, telah memiliki banyak politikus. Saat ini, bangsa menanti tumbuhnya negarawan. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya