Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian mencurigai ada agenda lain dalam unjuk rasa pada 2 Desember nanti. Tito tidak yakin aksi itu masih terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Ini sudah tidak ada urusannya lagi dengan Ahok, karena Ahok sudah diproses hukum," kata Tito saat menghadiri Bakti Sosial Kesehatan Polri di Lapangan Jenggolo, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (19/11).
Tito menjamin proses hukum dugaan penistaan agama berjalan. Sesegera mungkin, berkas kasus ini dilimpahkan ke Kejaksaan.
"Mudah-mudahan secepatnya bisa terselesaikan untuk diserahkan ke Pengadilan," kata Tito.
Tito mencurigai aksi 2 Desember politis. Ia tidak segan-segan bertindak tegas jika aksi itu berujung mengganggu ketertiban masyarakat.
"Saya minta tokoh masyarakat nanti bicara. Ini tujuannya apa? Kalau hanya untuk menyampaikan aspirasi, kan ada tempatnya. Tapi kalau melanggar, akan kami tindak tegas," tegas Tito.
Tito tidak habis pikir, ormas kembali merencanakan unjuk rasa. Apalagi, massa merencanakan Salat Jumat di sepanjang Jalan MH Thamrin-Jalan Jenderal Sudirman. Tito menegaskan, ini menyalahi aturan karena mengganggu ketertiban umum.
"Masjid ada kok, kenapa salat di jalan?" kata Tito.
"Saya juga orang Islam. Kalau dilihat dari sisi agama, kira-kira boleh tidak mengganggu kenyamanan masyarakat? Makanya, ini harus jelas aksinya. Kalau soal Ahok, saya katakan sudah jelas proses hukum. Di luar itu, agenda politik," seru Tito
Jika aksi berujung upaya menggulingkan pemerintahan atau makar, Tito akan menindak tegas.
"Kami minta masyarakat tidak terprovokasi dan terpengaruh dengan hal-hal seperti itu," kata dia.
Tito berencana meminta pendapat ulama dan tokoh masyarakat terkait aksi 2 Desember itu. Polisi juga akan mendengarkan langsung tanggapan dari asosiasi sopir taksi, sopir bus, dan Organda terkait rencana aksi itu.
"Kami akan mendengarkan langsung dari mereka. Saya yakin publik tidak setuju dengan cara seperti itu, karena bisa mengganggu kenyamanan masyarakat," kata Tito. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved