Anies Nilai KJP saja tidak Cukup

Kim/Gol/P-5
13/11/2016 11:30
Anies Nilai KJP saja tidak Cukup
(MI/PANCA SYURKANI)

CALON Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkeyakinan kartu Jakarta pintar (KJP) saja tidak cukup sehingga diperlukan bantuan dalam bentuk uang tunai. “Jadi, bantuan tunai tetap diperlukan untuk sebagian masyarakat kita,” ujar Anies di Jakarta, kemarin.

Bidang pendidikan memang menjadi andalan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam menjaring pemilih di Pilkada DKI 2017. Pasangan nomor urut tiga itu mengutamakan program KJP Plus. Jangkauannya lebih diperluas dengan opsi tarik tunai.

Menurutnya, kajian Bank Dunia dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyebutkan kehadiran anak di sekolah tidak hanya ditentukan kebutuhan biaya sekolah seperti SPP, buku, dan seragam.

Sasaran kartu itu tidak hanya para pelajar. Seluruh anak usia sekolah yang selama ini tak mampu melanjutkan pendidikan pun tercakup. Anies meyakini KJP Plus akan ikut membantu menyukseskan program nasional Wajib Belajar 12 Tahun sesuai dengan amanat Nawa Cita.

Untuk mendukung program itu, Anies mengaku akan membenahi data pendidikan dengan membentuk Data Pokok Pendidikan Daerah (Dapodikda) Jakarta. Itu akan terhubung dengan Dapodik di tingkat nasional serta data-data kependuduk­an daerah, termasuk data penduduk miskin yang dikeluarkan BPS.

Sementara itu, calon nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono menilai prestasi di pelbagai cabang olahraga, khususnya di Jakarta, akan meningkat apabila kesejahteraan, fasilitas, dan sistem pelatihan bagi atlet mendapat atensi pemerintah daerah. Ia berjanji memberi perhatian lebih untuk atlet di Jakarta.

“Saya menekankan pentingnya meningkatkan prestasi olahraga. Melalui olahraga kita bersatu, memiliki kebanggaan, dan kehormat­an,” ujarnya di lapangan futsal, Jakarta Selatan, kemarin. (Kim/Gol/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya