KPK Serius Bongkar Korupsi Listrik

Cahya Mulyana
10/11/2016 13:11
KPK Serius Bongkar Korupsi Listrik
(Ilustrasi---MI)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan akan serius mengungkap dugaan korupsi proyek pembangunan listrik. Pasalnya, listrik sangat bersinggungan erat dengan kepentingan khalayak banyak yang tentu patut untuk diusut ketika terdapat dugaan korupsi.

"Segara kami kalau sudah nerima (laporan hasil audit dari BPK), pasti akan segera dilakukan. Ya kita kan pasti dibantu oleh teman-teman dari BPKP atau BPK ya untuk mengaudit itu," tegas Ketua KPK Agus Rahardjo usai memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (10/11).

Menurutnya, sejauh ini, KPK belum menerima secara resmi laporan dugaan korupsi pembangkit listrik mangkrak yang disebut Presiden Joko Widodo. Namun, KPK secara inisiatif sudah mendapatkan dugaan tersebut secara parsial, tidak utuh terjadi pada 34 proyek listrik.

"Laporan kami belum nerima, jadi kalo radar KPK sendiri sudah nangkep beberapa proyek ya. Tetapi kan kalau menurut mereka 34 proyek, nah itu kami belum nerima," ujarnya.

Ia menegaskan, KPK sambil menunggu BPKP menyerahkan laporan dugaan korupsi yang terjadi pada 34 proyek listrik juga sedang mengumpulkan bukti sendiri.

"Beberapa memang sudah masuk radar kita. Nah dari 34 itu banyak yang sudah masuk radar kita," jelasnya.

Agus mengaku sudah menerima laporan masyarakat namun spesifik pada beberapa proyek saja dari 34 proyek tersebut. Pengungkapannya dugaan korupsi tersebut akan difokuskan KPK pasalnya sangat berpengaruh langsung kepada kebutuhan masyarakat.

Menurut Agus, masalah energi sangatlah penting diperhatikan karena kalau tidak mempunyai perencanaan yang sangat baik. KPK sadar betul dengan pengalaman pahit bangsa ini akibat tidak menjaga sumber energi yang akibatkan ketergantungan kepada asing.

"Kita pernah menjadi eksportir minyak, tetapi kemudian kita hari ini menjadi importir yang cukup besar. Nah kalo kita tidak hati-hati, kejadian yang sama bisa terjadi pada batubara sebab PLTU kita banyak yang dibakar dengan batubara," paparnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya