Urus Denda Tilang Kini Bisa Secara Daring

DIREKTORAT lalu lintas Polda Metro Jaya meluncurkan sebuah sistem elektronik untuk mengurus denda bukti pelanggaran (tilang). Sistem itu dibuat sebagai jawaban atas reformasi hukum.

Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan sistem itu untuk menjawab anggapan penegakan hukum yang terkesan lambat dan berbelit-belit. Selain itu, sistem elektronik hukum ini juga menghilangkan praktik pungutan liar dan anggapan kurang transparan.

"Berkaitan dengan penegakan hukum di bidang pelanggaran lalu lintas telah dibangun suatu sistem, yakni e-tilang," kata Budiyanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (8/11)

Menurut Budyanto, e-tilang merupakan suatu sistem yang dibangun untuk memberikan ruang kepada pelanggar menitipkan denda tilang ke Bank BRI dengan mekanisme daring. Secara otomatis, denda dapat dibayar menggunakan fasiltas e-banking, SMS banking, dan ATM.

"Aplikasi ini akan terkoneksi dengan BRI, Kejaksaan, dan Pengadilan," kata Budiyanto.

Pada saat pelanggar sudah menitipkan uang di bank, barang bukti langsung dapat diambil di petugas kepolisian setelah mendapatkan notifikasi khusus.

Budiyanto melanjutkan, setelah mendapatkan penetapan dari pengadilan tentang besaran dana yang harus dibayar. Tagihan denda akan disampaikan ke pihak pelanggar.

"Apabila penetapan lebih kecil dari dari denda yang dititipkan, secara otomatis sisa uang akan dikembalikan ke pelanggar," ujar Budiyanto.

Sistem elektronik ini telah disertakan dengan sumber daya manusia (SDM) yang mempuni dan payung hukumnya.

Menurut Budiyanto, sistem ini merupakan perkenalan untuk penegakan hukum lain dengan sistem elektronik atau electronic law enforcement (ELE) di masayarakat.

"Sehingga pada saatnya diberlakukan sistem ELE ini, petugas Polri dan masyarakat sudah biasa dan tidak terkaget-keget. Sehingga terbangun penegakan hukum yang cepat, tepat, akurat, transparan, akuntable dan mudah diakses," jelas dia. (MTVN/OL-3)