Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Kepolisian Diminta Buktikan Adanya Pembonceng di Demo 4 November

Achmad Zulfikar Fazli
09/11/2016 12:28
Kepolisian Diminta Buktikan Adanya Pembonceng di Demo 4 November
(Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti -- MI/Atet Dwi Pramadia)

KASUS dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama dinilai sangat kompleks dan multidimensional. Karena itu, sangat sulit untuk disterilisasi dari para pembonceng yang memiliki agenda tertentu saat aksi damai 4 November yang berujung ricuh.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta aparat keamanan membuktikan adanya pembonceng dalam aksi demonstrasi tersebut. Bila terbukti ada yang memprovokasi atau memancing kerusuhan, aparat diminta bertindak tegas.

"Demo itu kan bukan aksi yang kebal hukum, demo itu bukan penyampaian aspirasi yang mereka tidak bisa ditindak secara hukum," kata Mu'ti di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa (8/11).

Menurut Mu'ti, saat ini, sudah merupakan tugas aparat keamanan membuktikan adanya oknum yang bermain dalam aksi 4 November tersebut. Aparat diminta mengusut secara tuntas.

"Sekarang ini tugasnya adalah bagaimana aparatur keamanan dapat memastikan bahwa kalau ada orang-orang yang terbukti melakukan usaha-usaha agar masyarakat itu melakukan aksi kekerasan. Nah, itu sekarang tugasnya ada pada aparatur keamanan," ujar dia.

Mu'ti pun enggan berpolemik lebih jauh dengan dugaan adanya yang membocengi demonstrasi 4 November itu. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan untuk membuktikan kebenaran hal itu.

"Daripada kita saling lempar pernyataan lebih baik dibuktikan saja, ada atau tidaknya itu, siapa orangnya, dan apa motifnya, serta bagaimana tindakannya," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyesalkan demonstrasi menuntut dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama berakhir ricuh. Situasi menegang bakda Isya.

Jokowi menduga unjuk rasa ricuh karena ditunggangi aktor politik yang mau memanfaatkan situasi. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya