JK Sebut Kejahatan Terorisme Butuh Reformasi Intelijen

Meilikhah
07/11/2016 11:38
JK Sebut Kejahatan Terorisme Butuh Reformasi Intelijen
(Wapres JK saat membuka Sidang Umum Interpol di Bali, Senin 7 November---MTVN/Meilikhah)

WAKIL Presiden RI Jusuf Kalla membuka acara Sidang Umum Interpol ke-85 di Bali, Senin (7/11). Diketahui, salah satu isu besar yang akan dibahas adalah mengenai terorism

Dalam sambutannya, JK mengatakan, hingga saat ini, kejahatan terorisme sulit diberantas dan sel-sel teroris terus berkembang. Karenanya, menurut dia, perlu ada revolusi intelijen sebagai penyeimbang maraknya kejahatan terorisme.

"Terorisme. Kejahatan luar biasa. Sebagai anggota Interpol kita harus menitik beratkan pada reformasi intelijen," kata JK, di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin (7/11).

Meski kepolisian Indonesia telah mendapatkan pengakuan dalam pemberantasan terorisme, JK menilai belum semua tindakan terorisme dapat dicegah. Terutama yang berkaitan dengan jaringan terorisme melalui media sosial.

Perkembangan teknologi, kata dia, memudahkan penyebaran radikalisme melalui internet. Kemudahan internet disalahgunakan oleh jaringan terorisme untuk merekrut anggota-anggota baru yang biasanya menyasar kaum muda.

"Kelompok IS adalah salah satu contoh Indonesia tidak imun terhadap radikalisme," kata dia.

Karena itu, JK menilai informasi intelijen yang bisa didapatkan dari sidang umum interpol bisa diaplikasikan untuk mulai melakukan pencegahan sebelum jaringan teroris melakukan aksi-aksi yang mengancam keselamatan rakyat. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya