Presiden Fokus Konsolidasi Politik

Rudy Polycarpus
06/11/2016 21:24
Presiden Fokus Konsolidasi Politik
(MI/Panca Syurkani)

SETELAH unjuk rasa besar-besaran pada Jumat (4/11), Presiden Joko Widodo memastikan situasi keamanan dan politik di Tanah Air terkendali.

Meski demikian, jelas presiden, masih dibutuhkan konsolidasi politik untuk menyejukkan situasi setelah unjuk rasa berujung rusuh.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat berinteraksi dengan warga negara Indonesia di Sydney melalui video conference di Istana Bogor, Minggu (6/11).

"Saya sampaikan (kondisi Tanah Air) aman, stabilitas politik juga tidak ada masalah. Sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tetapi, masih dibutuhkan konsolidasi-konsolidasi politik, konsolidasi-konsolidasi kenegaraan," tandasnya.

Presiden mengaku sudah mengundang sejumlah tokoh politik maupun agama untuk memberikan masukan kepada pemerintah. Pendapat mereka, kata presiden, dibutuhkan pemerintah untuk mendinginkan tensi politik.

"Kemarin, dari pagi sampai tengah malam, kita terus mengundang tokoh-tokoh politik, tokoh-tokoh agama, yang kita undang untuk memberikan masukan dalam rangka memberikan rasa sejuk, mendinginkan suasana," kata Jokowi.

"Hal-hal seperti itulah yang terus kita lakukan dalam minggu-minggu ini," sambungnya.

Sabtu (5/11), Presiden Jokowi memutuskan menunda kunjungan kenegaraan ke Australia yang direncanakan mulai Minggu (6/11) hingga Selasa (8/11).

Presiden semula dijadwalkan terbang ke Australia pada Sabtu (5/11) malam memakai Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Presiden memutuskan hal ini karena lebih memprioritaskan kepentingan nasional.

Dalam kesempatan itu, berbusana batik lengan panjang, Presiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf kepada warga Indonesia yang tengah berkumpul di Olympic Arena Sydney, Australia.

"Karena situasi di negara kita yang tidak memungkinkan saya meninggalkan Tanah Air. Meskipun saat ini semuanya sudah dalam kondisi yang baik, normal kembali 100%," ujar Jokowi.

Dari hasil perbincangan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Minggu (6/11) siang, pemerintah Indonesia tetap akan mengunjungi Australia. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap kunjungan kerja tetap bisa dilakukan bulan ini.

"Akan dijadwalkan ulang. Dia (Turnbull) memahami situasi itu," kata Jokowi.

Presiden Jokowi, saat video conference, didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir serta Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya