Fahri Nilai Presiden Jokowi tidak Sensitif

Al Abrar
04/11/2016 19:01
Fahri Nilai Presiden Jokowi tidak Sensitif
(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

WAKIL Ketua DPR Fahri Hamzah menyesalkan tidak adanya Presiden Joko Widodo saat ribuan pedemo berunjuk rasa di Istana Negara. Menurut Fahri, seharusnya Presiden sensitif terhadap isu politik.

"Presidennya amatir, enggak ngerti politik, enggak sensitif," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/11).

Fahri menjelaskan, dengan adanya Presiden di Istana akan dapat menjawab seluruh tuntutan masyarakat yang meminta mengadili petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan dugaan penistaan agama.

Sebab, para demonstran menginginkan bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Namun, Presiden malah meninggalkan lokasi.

"Nah kalau presidennya enggak ada, omongannya siapa yang mau dipegang?" ujar Fahri.

Seharusnya, kata dia, Presiden ada di Istana untuk menunjukkan iktikad baik mendengarkan masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya. Bukan malah meninggalkan Istana untuk meninjau proyek pembangunan kereta Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.

"Dia (presiden) bilang kerja, kerja, kerja. Kerja itu enggan cuman ninjau rel, ninjau aspal, kerja utama presiden itu manajemen politik," ucapnya.

Fahri yang usai mengikuti aksi unjuk rasa damai Bela Islam II ini juga mengkritik penasihat presiden. Menurut Fahri, ngawur membiarkan presiden melakukan blusukan di saat ada aksi demonstrasi.

"Enggak tahu lah penasihat presiden ini, sepertinya mereka tidak cermat membaca situasi. Adalah tindakan ngawur membiarkan presiden pergi dari istana dalam keadaan seperti ini," ucapnya. (MTVN/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya