Aparat Wajib Kendalikan Emosi Amankan Demonstrasi

Golda Eksa
03/11/2016 20:16
Aparat Wajib Kendalikan Emosi Amankan Demonstrasi
(Thinkstock)

RENCANA aksi sejumlah organisasi kemasyarakatan di depan Istana Negara pada Jumat (4/11), diharapkan dapat berjalan aman, damai, tertib, dan tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, jika aksi berakhir anarkistis, aparat tidak segan bakal menindak tegas.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat memimpin apel gabungan para komandan pasukan TNI-Polri di Lapangan Denma Mabes TNI AD, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (3/11), mengatakan bahwa prioritas pengamanan adalah masyarakat dan bukan demonstran.

Pada kesempatan itu, Gatot yang didampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mengimbau kepada seluruh perwira yang bertugas mengamankan jalannya aksi agar bisa memberikan pemahaman dan tahapan-tahapan penindakan.

"Rekam setiap penindakan yang dilakukan oleh demonstran sebagai bukti bahwa semua yang dilakukan oleh anggotamu sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku."

Menurutnya, kumpulan orang yang banyak dalam aksi demonstrasi cenderung akan menimbulkan hal-hal di luar perkiraan, serta efek yang tidak bagus. "Kelompok yang baik, setengah baik dan buruk, ketika sudah berkumpul bersama-sama bisa saja menjadi buruk dan bisa menjadi baik, semuannya tergantung situasi," ujarnya.

Gatot mengemukakan, bahwa dalam demonstrasi pasti ada kelompok-kelompok yang menginginkan massa menjadi beringas. Maklum, mayoritas demonstran adalah anak muda yang rentan tersulut emosi.

"Kalau prajurit TNI/Polri dimaki-maki dengan kata-kata kasar oleh demonstran, jangan terpancing karena itu skenario dan tujuan mereka," pungkasnya. OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya