Masalah Pengangguran Jadi Tantangan Pemerintahan Jokowi

Nur Aivanni
23/10/2016 19:24
Masalah Pengangguran Jadi Tantangan Pemerintahan Jokowi
(MI/Susanto)

TINGKAT pengangguran dinilai masih cukup tinggi. Berdasarkan survei SMRC, sebanyak 56% masyarakat menilai jumlah pengangguran semakin banyak. Sedangkan hanya 16% yang menilai semakin berkurang, 24% menilai sama saja, serta 5% tidak tahu/tidak menjawab.

Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas menilai masih tingginya angka pengangguran tersebut menjadi tantangan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

"Ini tantangan kebijakan ekonomi dan sosial Jokowi-JK," terang Sirojudin dalam dalam rilis survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tentang Evaluasi Publik Dua Tahun Pemerintahan Joko Widodo, di Jakarta, Minggu (23/10).

Survei itu dilakukan pada 13-17 Oktober 2016 kepada seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi tersebut, dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden.

Sementara, response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.035 atau 84,8%. Sebanyak 1.035 responden ini yang kemudian dianalisis.

Adapun margin of error sebesar kurang lebih 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Selain itu, ia juga menyoroti terkait ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat. Ternyata, mayoritas masyarakat (63%) merasa semakin sulit untuk mencari pekerjaan saat ini. Sementara, hanya 11% yang merasa semakin mudah, 24% merasa sama saja, dan 3% tidak tahu/tidak menjawab.

Politikus Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengritisi hal yang sama. Ia mengutarakan bahwa sebelumnya Jokowi-JK berjanji dalam lima tahun akan membuka 15 juta lapangan kerja. Sayangnya, hal itu masih belum tercapai. Untuk itu, ia menilai penyediaan lapangan pekerjaan akan menjadi tantangan yang cukup berat bagi Jokowi-JK.

"Sampai Maret saja baru 500 ribu orang. Saya kira akhir tahun ini juga nggak sampai 1 juta orang. Ini tantangan yang cukup berat. Di akhir pemerintahan pun saya ngga yakin 15 juta akan tercapai," tandasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya