Menhan Minta Warga Waspadai IS

MENTERI Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta supaya warga Indonesia waspada terhadap gerakan kelompok sparatis Islamic State (IS). Hal itu disampaikan Rymizard lantaran adanya peristiwa penyerang polisi di Pos Polantas di Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang yang pelakunya menempelkan stiker IS.

"Di dunia sudah ribut itu. Makanya semua, kita harus waspada, nggak boleh polisi doang, tentara doang. Karena itu musuh bersama. Musuh bangsa ini. Bangsa ini harus mengamankan juga," kata Ryamizard di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/10).

Dia pun mengimbau seluruh anak bangsa untuk membantu mengamankan bangsa ini. Yaitu dengan cara program bela negara.

"Bela negara diikuti. Lengkap di situ. Ada di bela negara. Kalau tahu bela negara, sudah tahu cara-caranya ya," ujar Ryamizard.

Aparat kepolisian mendalami dugaan teror dalam aksi penyerangan polisi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang. Pelaku berinisial SA, 22, menyerang Kapolsek Tangerang Komisaris Effendi dan tiga anak buahnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan SA menyerang dengan menggunakan atribut IS.

"Iya benar, infonya memang begitu (pelaku membawa atribut IS menempel di sekitar TKP)," kata Awi saat dikonfirmasi, Kamis (20/10).

Awi belum dapat memastikan keterkaitan atribut tersebut dengan aksi teror yang dilakukan SA. Polisi masih menyelidiki.

"Saya belum dapat data lengkap soal itu (keterkaitan stiker dengan tindak teror)," kata Awi.

Peristiwa penyerangan terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Pelaku melukai Kepala Kepolisian Sektor Tangerang Komisaris Effendi bersama dua anak buahnya, Inspektur Satu Bambang Haryadi, dan Brigadir Polisi Kepala Sukardi. Ketiga korban terluka akibat sabetan golok.

Penyerangan terjadi di kawasan Sekolah Pendidikan Yuppentek Cikokol, Tangerang. Saat ini, lokasi penyerengan dilingkari garis polisi.

Beberapa polisi berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian. Saat ini SA telah dilumpuhkan. Polisi melepaskan tembakan pada kaki pelaku yang mengenakan rompi hitam itu. (MTVN/OL-3)