Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PERMASALAHAN etika dinilai bukan ganjalan bagi Arcandra Tahar untuk kembali menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral definitif. Selama tidak ada masalah hukum, Arcandra dinilai dapat diangkat menjadi pembantu Presiden di pemerintahan.
"Buat saya, kalau kebutuhan lebih besar, sepanjang tidak pelanggaran syarat hukum buat saya enggak masalah," kata anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani saat dihubungi, Jumat (14/10).
Arsul mengatakan, etika selama ini tidak ada standar yang jelas, berbeda dengan hukum. Sehingga, keputusan kini ada di tangan Presiden untuk memutuskan sosok menteri ESDM definitif dengan mempertimbangkan kebutuhan negara.
"Kalau tidak ada pelanggaran hukum, hanya terkait etika kita kembalikan sepenuhnya kepada Presiden, bagaimana Presiden melihat sisi etika dalam konteks kebutuhan Pemerintah lebih besar," ujar dia.
Menurut dia, bila Arcandra merupakan sosok yang dibutuhkan untuk membangun negara, bukan masalah bagi Pemerintah untuk mengangkatnya kembali.
"Ya monggo Presiden lah," ucap dia.
Terkait kemungkinan munculnya polemik bila Arcandra kembali diangkat menteri, Arsul memandang itu sebagai hal wajar. Sebab, menteri merupakan jabatan politik yang bisa menimbulkan pandangan berbeda.
"Sisi pandang yang berbeda bagi saya tergantung ukurannya dulu, kalau ukurannya adalah yang menyangkut hukum baru kita bisa mempermasalahkan. Tapi kalau lain itu adalah hal-hal yang standarnya cair," kata dia.
Presiden Joko Widodo memastikan telah memegang nama calon Menteri ESDM definitif. Calon tersebut berasal dari kalangan profesional yang benar-benar memahami persoalan di bidang energi dan sumber daya mineral.
Dari nama-nama calon yang telah dikantongi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak menampik ada nama Arcandra Tahar yang diberhentikan dengan hormat karena kasus dwi kewarganegaraan beberapa waktu lalu.
Kementerian ESDM tidak memiliki menteri definitif setelah Arcandra diberhentikan, pada 15 Agustus 2016. Arcandra terpaksa menanggalkan kursi pimpinan ESDM karena diketahui memiliki dua kewarganegaraan, Amerika Serikat dan Indonesia.
Pria asal Padang itu hanya 20 hari menjadi pembantu Presiden. Sepeninggal Arcandra, Presiden menunjuk Menko Kemaritimandan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pelaksana tugas Menteri ESDM. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved