KPK Periksa Kadis Pertanian Sumsel untuk Yan Anton

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan suap pada Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian (YAF). Hari ini, Rabu (12/10), KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Peternakan di Sumatera Selatan (Sumsel) Syaiful Bakhri.

"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka YAF," ujar Kabag Publikasi dan Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Rabu (12/10).

Selain Kadis Pertanian dan Peternakan Sumsel, penyidik lembaga antikorupsi juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap tiga saksi dari pihak swasta. Ketiganya ialah M Evansyah Putra, Yudi Widianto, dan HJ Maryam Senen.

"Mereka juga diperiksa sebagai saksi untuk tersangka YAF," ucap Priharsa.

Yan Anton ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK setelah ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT). Yan diduga menjanjikan sebuah proyek di Dinas Pendidikan Banyuasin kepada pengusaha berinisial Zulfikar, Direktur CV PP.

Dalam menjalankan aksinya, Yan Anton dibantu oleh sejumlah bawahannya. Pertama, Yan menghubungi Rustami yang merupakan Kasubag Rumah Tangga di Pemda Banyuasin. Rustami lalu menghubungi Umar Usman, Kepala Dinas Pendidikan.

Umar dibantu anak buahnya, Sutaryo, lalu menghubungi seorang pengepul bernama Kirman. Barulah Kirman menghubungi Zulfikar untuk menawarkan proyek di Dinas Pendidikan dengan syarat harus menyetor Rp1 miliar.

Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan uang sebesar Rp229,8 juta dan US$11.200 dari Yan Anton. Dari Sutaryo, KPK menyita Rp50 juta yang diduga merupakan bonus dari Yan Anton.

Kemudian dari tangan Kirman, KPK menyita bukti setoran biaya naik haji ke sebuah biro sebesar Rp531.600.000 untuk dua orang atas nama Yan Anton dan istri. Yan Anton juga diduga menggunakan uang dari Zulfikar untuk menunaikan ibadah haji. (MTVN/OL-3)