Ketua DPR Berharap Pemberantasan Pungli tidak Panas Tahi Ayam

KETUA DPR RI Ade Komarudin berharap Operasi Pemberantasan Pungli yang digelar pemerintah pusat dilakukan secara konsisten. Menurut dia, masalah pungli telah menggurita di banyak tempat.

"Gerakan itu gerakan yang konsisten dijalankan, jangan panas tahi ayam, angot-angotan," kata pria yang karib disapa Akom, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/10).

Dia menjelaskan, saat zaman orde baru, gebrakan menghapus pungli sudah ada. Namun, dalam praktiknya, pungli masih berkeliaran. Maka itu, dia berharap, program menghapus pungli di birokrasi pemerintahan pusat dan daerah dalam sistem pelayanan publik konsisten.

Dia juga berharap, sistem pelayanan publik wajib memiliki teknologi digital yang canggih. Hal itu untuk mencegah adanya praktik pungli dan selalu bisa terpantau.

"Dengan teknologi digital cukup canggih dan itu tidak memungkinkan bagi pihak yang melayani dan tidak melayani melakukan hal seperti kemarin," ujar Akom.

Dia mencontohkan, di Banyuwangi sistem pelayanan publiknya sudah sangat terbuka. Di setiap desa jumlah pemasukan kepada pemda langsung terkomputerisasi.

"Jadi setiap saat Pak Bupati tinggal mengawasi dari handphone-ya, jadi tidak memungkinkan Pak Bupati tidak mengetahui hal-hal yang terjadi daerahnya," ungkapnya.

Politikus Golkar itu juga mengapresiasi langkah kebijakan pemerintah tentang paket kebijakan hukum. Salah satu programnya adalah Operasi Pemberantasan Pungli.

"Saya begitu pemerintah mengeluarkan kebijakan paket soal hukum itu berarti kita akan melakukan pembaharuan indonesia sangat baik," ujarnya.

"Para penyelenggara negara yang mempunyai konsep pembangunan hukum yang bagus itu banyak loh, saya meyakini paket kebijakan hukum itu bukan hanya pertama ini. Pertama harus umum dulu, bertahap dilakukan oleh pemerintah dan banyak sekali pembaharuan hukum yang harus dilakukan," pungkas Akom. (MTVN/OL-3)