Rekrutmen Anggota KPU Libatkan BIN

Nyu
01/10/2016 05:45
Rekrutmen Anggota KPU Libatkan BIN
(MI/ATET DWI PRAMADIA)

PENDAFTARAN calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) periode 2017-2022 diharapkan bebas dari kepentingan politik.

Tim seleksi (timsel) menyaratkan pendaftar harus sudah mengundurkan diri dari keanggotaan partai politik lima tahun sebelum mendaftar.

Untuk memastikan hal itu, timsel menggandeng beberapa lembaga untuk menelusuri rekam jejak pendaftar.

Salah satu lembaga yang diajak kerja sama ialah Badan Intelijen Negara (BIN).

"Untuk tahu track record calon, kita kerja sama dengan intelijen di bawah Komunitas Intelijen Daerah (Komunda) untuk mendalami track record para calon anggota KPU dan Bawaslu," jelas Sekretaris Timsel Soedarmo di Kantor Kemendagri, Jakarta, kemarin.

Pendalaman rekam jejak sangat diperlukan agar calon terpilih dipastikan memiliki integritas, kapabilitas, dan jiwa kepemimpinan.

"Terutama terkait dengan keanggotaan parpol dan indikasi tindak pidana," ujar Soedarmo yang juga Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.

Sementara itu, Wakil Ketua Timsel Ramlan Surbakti menyatakan perihal rekam jejak bisa dipantau oleh media massa.

Dia memastikan, timsel tidak segan untuk mencoret nama calon yang terbukti melanggar persyaratan.

"Nanti juga ada wawancara terakhir, tentu nanti diputuskan berdasarkan laporan rekam jejak yang kami terima," tuturnya.

Pendaftaran calon anggota KPU dan Bawaslu sudah dibuka sejak 25 September 2016 lalu.

Salah satu anggota timsel, Betti Alisjahbana, menjelaskan proses seleksi dibagi dalam tiga tahapan.

"Kita secara garis besar membagi seleksi jadi tiga tahapan. Tahapan pertama, masa pendaftaran 25 September sampai 3 November," urai Betti.

Timsel akan melakukan sosialisasi ke beberapa daerah untuk memastikan informasi pendaftaran tersebar luas. Dengan demikian, banyak warga yang mendaftar.

Masih tahap pertama, imbuhnya, setelah pendaftaran, timsel lakukan penelitian administrasi mulai 15-22 November 2016.

"Kemudian pengumuman penelitian administrasi," ucapnya.

Selanjutnya, tahap kedua terdiri atas beberapa kegiatan, di antaranya tes tertulis pada 6 Desember, dan tes kesehatan dan psikologi pada 7-10 Desember.

Terakhir, dimulai 16 Januari 2017. Pada tahap ini bakal ada tes kesehatan lanjutan.

"Karena butuh stamina tinggi jadi ada dua tahap. Tes kesehatan kedua berlangsung 16-17 Januari 2017," kata Betti. (Nyu/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya