Mentok karena sang Putra Mahkota

Erandhi Hutomo Saputra
24/9/2016 06:43
Mentok karena sang Putra Mahkota
(ANTARA/Rivan Awal Lingga)

MATANYA berkaca-kaca saat berpidato politik di Kantor DPP Demokrat, Jalan Proklamasi No 41, Jakarta Pusat, tadi malam. Mayor (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono mengaku berat meninggalkan TNI.

"Dengan hati berat selama lebih dari 15 tahun saya berdinas di dunia keprajuritan, di jajaran TNI yang saya cintai dan saya banggakan," ungkap Agus seusai mendaftar sebagai calon Gubernur DKI bersama Sylviana Murni sebagai calon Wakil Gubernur DKI 2017-2022.

Namun, Agus tak bisa terus meratapi keputusannya. "Saya siap untuk melakukan pengabdian di dunia politik dan pemerintahan," tandas suami Annisa Pohan yang mengenakan busana khas Betawi itu.

Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni diusung Koalisi Cikeas yang terdiri atas empat partai, yaitu Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.

Koalisi Cikeas sebelumnya tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan bersama dua partai lain, Gerindra dan PKS. Belakangan kedua partai itu disebut Koalisi Kertanegara karena bermarkas di kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara No 4, Kebayoran, Jakarta Selatan.

Meski lebih dulu mendeklarasikan pasangan Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera, Gerindra dan PKS mau banting setir bernegosiasi dengan Koalisi Cikeas untuk memunculkan satu pasang calon.

Gayung tak bersambut. Negosiasi kedua poros itu deadlock (mentok). "Karena SBY menjadikan putranya sebagai cagub dan itu keputusan yang tidak bisa didiskusikan," ujar Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Jakarta, kemarin.

Jelas Gerindra menolak karena partai itu memiliki jumlah kursi lebih besar ketimbang Demokrat yang berjumlah 10 kursi di DPRD DKI. "Gerindra dengan 15 kursi wajar kalau mempunyai cagub.

Beberapa kali Prabowo minta waktu untuk ketemu SBY, tapi justru di hari-hari terakhir tidak bisa bertemu," tukasnya.

Hal itu diamini Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria. Akan tetapi bagi Demokrat, SBY bukannya keukeuh ingin mengegolkan putra mahkota.

"Di sana sudah punya calon, di sini sudah punya calon. Baiklah kau bikin jalanmu, kubikin jalanku sendiri," cetus Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan. (Erandhi Hutomo Saputra/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya