Kompetisi di Jakarta semakin Menarik

Putra Ananda
24/9/2016 05:31
Kompetisi di Jakarta semakin Menarik
(MI/MOHAMAD IRFAN)

KONSENTRASI suara para nonpemilih Ahok terpecah pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Hal itu terjadi karena pe­nantang petahana yang semula solid dengan Koalisi Kekeluargaan kini pecah lantaran mengusung kandidat masing-masing sehingga pilkada diikuti 3 pasangan calon.

Koordinator Nasional Ja­ringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz mengungkapkan kehadiran pasangan A­nies Baswedan-Sandiaga Uno (Koalisi Kertanegara) dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Koalisi Cikeas) membuat kompetisi menjadi semakin menarik.

“Kalau Pilkada DKI 2017 dari awal hanya diikuti dua pasangan calon, suara dari nonpemilih Ahok hanya akan berpusat pada pasangan calon pesaing Ahok-Djarot,” ujar dia kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.

Masykur mengutarakan keberhasilan para pesaing Ahok-Djarot sangat bergantung pada materi kampanye yang akan mereka bawa. Mereka harus siap beradu konsep dengan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang berstatus petahana.

“Harus dengan adu konsep untuk membangun Jakarta yang lebih baik. Jika hanya mengandalkan isu SARA yang selama ini selalu ditujukan ke Ahok, itu akan berkontribusi negatif bagi kedua pasangan calon,” jelas Masykur.


Dua putaran

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menyatakan pilkada kali ini mungkin berlangsung dalam dua putaran jika calonnya lebih dari dua pasang. Ketua KPU DKI Sumarno mengatakan calon terpilih harus mendapatkan suara lebih dari 50%.

“Ya, memang kalau ada lebih dari dua pasang calon dimungkinkan. Belum tentu pasti, tapi mungkin akan ada putaran kedua karena di pilkada DKI kita punya kekhususan bahwa calon terpilih harus memenuhi syarat memperoleh suara lebih dari 50%,” kata Sumarno.

Di tempat terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Mimah Susanti mengatakan pihaknya memantau kegiatan politik selama tahapan pilkada, di antaranya memantau lokasi terlarang kegiatan politik seperti sarana pendidikan dan rumah ibadah.
Menurut Mimah, sesuai aturan yang berlaku, kampanye dan kegiatan politik lainnya dilarang digelar di sarana pendidikan dan rumah ibadah. Karena itu, pihaknya berharap seluruh pihak menaati dan tidak melanggar aturan itu.

“Kami mengerahkan ratus­an pengawas pemilu lapang­an (PPL) untuk memantau sejumlah tempat yang dilarang untuk kegiatan politik,” ujar Mimah di Jakarta.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Aceh dan DKI Jakarta menjadi daerah yang relatif rawan saat pilkada serentak berlangsung.

“Aceh dalam kategori kami masuk relatif rawan. Kalau Jakarta ini demokratis, otomatis menjadi etalase bagi yang lain,” ucap Tito di Mabes Polri, Jakarta.

Irjen M Iriawan yang kemarin resmi menjabat Kapolda Metro Jaya mengatakan pengamanan Pilkada 2017 merupakan tantangan terberat buatnya.

“Kami akan all out dalam penanganan pilkada. Intinya, bagaimana pilkada tersebut sukses,” ujar Iriawan. (Ssr/Ant/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya