Panglima Bantah Mutasi Jenderal TNI Bermuatan Politis

Golda Eksa
21/9/2016 21:08
Panglima Bantah Mutasi Jenderal TNI Bermuatan Politis
(ANTARA FOTO/OIC-ES2016/Akbar Nugroho Gumay)

PANGLIMA TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menampik isu mutasi besar-besaran terhadap puluhan perwira tinggi, khususnya di lingkup matra Angkatan Darat (AD), beraroma politis. Kebijakan itu dipandang sebagai hal wajar demi penyegaran organisasi.

"Jadi rotasi di TNI itu tergantung berapa orang yang pensiun. Kalau enggak ada rotasi, posisi yang pensiun siapa yang gantikan?" ujarnya kepada wartawan di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/9).

Ia menjelaskan, mutasi dan promosi sudah biasa dilakukan, serta hampir tiga bulan sekali terjadi. Namun, realisasinya tetap tergantung dengan jumlah prajurit yang akan memasuki masa purnabakti.

Selain pertimbangan faktor pensiun, rotasi tersebut juga berlaku untuk sejumlah posisi yang sudah lama tidak berganti. "Ada yang sudah 2 tahun tidak efektif, ya di-rolling lagi," ujarnya.

Beberapa jabatan penting yang terkena dampak rotasi, imbuh dia, seperti Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI yang sebelumnya diemban Mayor Jenderal Yayat Sudrajad kini dipercayakan kepada Mayjen Hartomo, eks Gubernur Akademi Militer.

"Kan, tidak mungkin yang jadi Kepala Bais bukan orang (ahli) dari intelijen yang sudah berpengalaman. Dan itu dinilai oleh Wanjakti (Dewan, jabatan, dan kepangkatan tinggi) TNI semuanya."

Pemberitaan sebelumnya, mutasi yang tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/751/IX/2016, tanggal 16 September, berlaku terhadap 45 perwira tinggi. Rinciannya, 34 jenderal di jajaran AD, Angkatan Laut (6), dan Angkatan Udara (5).

Mayjen Yayat mendapat promosi jabatan dan kenaikan pangkat sebagai Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Polhukam. Yayat menggantikan posisi Letjen Eko Wiratmoko yang akan memasuki masa pensiun.

Promosi dan kenaikan pangkat juga diberikan kepada Mayjen Nugroho Widyatmoko. Mantan Inspektur Jenderal TNI AD itu kini bertugas sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) untuk menggantikan Letjen Muhammad Munir yang pensiun.

Berikutnya, jabatan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda dari Mayjen Luczisman Rudy Polandi diserahkan kepada Mayjen Tatang Sulaiman, yang sebelumnya bertugas sebagai Kepala Pusat Penerangan TNI.

Pangdam III/Siliwangi akan dijabat Mayjen Muhammad Herindra, eks Komandan Jenderal Kopassus. Posisi Danjen Kopassus pun berpindah ke tangan Brigjen Madsuni, yang sebelumnya menjabat Wakil Danjen Kopassus. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya