Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PEMBEBASAN tiga warga negara Indonesia dari tangan kelompok bersenjata Abu Sayyaf dinilai tidak lepas dari komitmen kerjasama antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Kesepakatan tersebut diharapkan terus berlanjut hingga seluruh sandera lainnya dapat segera dipulangkan ke Tanah Air.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, menerangkan Indonesia mengapresiasi sikap pemerintah Filipina yang serius memegang komitmen untuk membantu operasi pembebasan itu.
"Jadi kita bersyukur joint statement beberapa minggu lalu telah membuahkan hasil, untuk kemajuan perhatian dari pemerintah Filipina," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (19/9).
Ia menegaskan, sedianya masyarakat tidak perlu memperdebatkan apakah proses pembebasan dilakukan dengan pemberian uang tebusan atau tidak. Menurutnya, capaian tersebut merupakan upaya gigih kedua negara yang berniat menyesaikan persoalan serupa secara bersama.
"Kemudian operasi intelijen diperkuat lagi, lalu kelanjutan operasi darat. Tetapi yang bisa dilaksanakan segera adalah memastikan operasi keamanan maritim dilakukan bersama, sehingga bisa mencegah penculikan-penculikan berikutnya. Penculik itu mencari duit untuk memelihara kekuatan mereka," jelasnya.
Menurut dia, Indonesia merupakan negara yang berdaulat dan tidak boleh menjadi 'ATM' para pelaku. Keputusan pemerintah sudah jelas bahwa tidak boleh ada kompromi dengan kelompok perompak yang menyandera WNI.
Tiga WNI yang dibebaskan, yaitu Lorens Koten, Theodorus Kopong, dan Emmanuel Arakin, serta seorang sandera asal Norwegia, Kjartan Sekkingstad saat ini masih berada di Zamboanga, Filipina. Operasi pembebasan itu berhasil berkat kerja sama pemerintah Filipina dan Moro National Liberation Front (MNLF). (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved