Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Corrupt Practices Investigation Bureau (lembaga antikorupsi Singapura) siap menangkap mantan direktur BUMN yang diduga menerima fee saat bertransaksi mencurigakan di Singapura tahun lalu.
"Ya bisa lah (ditangani). Masak enggak bisa? Menangkapnya selalu dengan bantuan mereka. Jadi, kami belakangan punya kerja sama yang lumayan baik," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Kementerian Koordinator Maritim, Jakarta, kemarin.
Walaupun demikian, KPK masih mendalami kasus tersebut.
Lembaga antirasywah itu sudah memegang sejumlah data dari berbagai sumber.
Namun, Agus enggan membeberkan lebih jauh mengenai perkara itu, termasuk soal kapan transaksi itu terjadi.
"Biarkan kami mendalami dulu. Itu saja."
KPK menyelidiki kasus tersebut sejak 2015, tetapi belum naik ke tahap penyidikan.
Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki memastikan terduga bukan pejabat aktif BUMN.
"Jadi, yang bersangkutan bukan lagi dirut BUMN," ujar Teten saat ditemui seusai menghadiri sebuah acara di Jakarta, kemarin.
Agus enggan mengungkapkan siapa mantan bos BUMN yang bertransaksi fantastis di Singapura untuk menghindari pengawasan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan KPK.
"Enggak boleh, dong, saya sebutkan (siapa direktur BUMN yang dimaksud). Biar kami menyelidiki dulu. Sebenarnya pemberian di Singapura bukan barang baru. KPK pernah menangani Atut (Ratu Atut Chosiyah) sama Akil (Mochtar)," tambahnya.
Terkait dengan korupsi melalui transaksi di luar negeri, baik Teten maupun Agus mengatakan hal itu bukanlah modus baru.
KPK sudah banyak mengungkap transaksi semacam itu.
Menurut Agus, uang yang tersimpan di bank di Singapura itu masih bisa ditarik.
"Sekarang yang on going ada, tapi tidak perlu diungkapkan."
Secara terpisah, Sekretaris Kementerian BUMN Iman A Putro mengaku belum mendapat kabar soal mantan direktur yang dimaksudkan Ketua KPK.
Meskipun demikian, Iman meyakinkan pihaknya akan kooperatif dengan penyidik.
"Apabila KPK meminta bantuan, kita akan open," tegas Iman. (Cah/Fat/Mtvn/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved