Diplomasi Tanah Abang Jokowi

Rudy Polycarpus
09/9/2016 19:43
Diplomasi Tanah Abang Jokowi
(MI/RAMDANI)

PASAR Tanah Abang dipilih Presiden Joko Widodo untuk mengenalkan kondisi Kota Jakarta kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Jumat (9/9), pukul 13.55 WIB, Presiden Jokowi tiba pertama di Pasar Tanah Abang Blok A, baru 10 menit kemudian Duterte menyusul.

Setelah menyambut Duerte, kedua kepala negara menyusuri lantai dasar pasar. Baik Jokowi dan Duterte sama-sama memilih pakaian yang senada, celana hitam dipadu dengan kemeja putih.

Kunjungan kedua kepala negara itu bak magnet bagi pengunjung dan pedagang pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara itu. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pun turut dalam blusukan very very important person (VVIP) itu.

Kios demi kios disambangi Jokowi dan Duterte. Penjagaan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang berbaur dengan masyarakat membuat lorong-lorong pasar terasa sesak.

Ajakan foto pun tak jarang terdengar ketika itu. Presiden Duterte yang menyaksikan sendiri antusiasme masyarakat Indonesia tampak tersenyum.

Di Toko 'Putro Kencono' mereka menghentikan langkah. Kepada Duerte, Jokowi mengenalkan batik yang dijual di toko itu. Demikian disampaikan Nur, penjaga toko 'Putro Kencono' ketika ditanya sesudah kunjungan Jokowi dan Duterte.

"Dia ngomong sama Presiden Filipina itu, nunjukin barangnya, terus dipegang-pegang bahannya juga. Mereka ada bahas soal ekspor (batik). Pak Jokowi lagi promoin ke sana," kata Nur.

Setelah berputar-putar hingga ke Blok B selama 30 menit, keduanya mengakhiri blusukan. Duterte pergi mendahului. Sedangkan Jokowi, masih melayani ajakan selfie masyarakat yang sejak awal memanggil-manggil namanya.

Di depan pintu kendaraan RI1, Jokowi melayani permintaan foto bersama. Sesekali ia menyalami dan menyapa para pedagang dan masyarakat selama lima menit. Setelah itu, Presiden kembali ke Istana Merdeka menghadiri upacara penyambutan kenegaraan bagi Duerte. Tidak ada pernyataan konferensi pers bersama.

Ini merupakan kali kedua Jokowi menggunakan Pasar Tanah Abang sebagai media diplomasi. Pada 2015, Jokowi mengakak Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull. Cara Jokowi menyambut tamu kepala negara agak tidak lazim. Biasanya, tamu negara langsung disambut dengan upacara penyambutan kenegaraan di Istana Merdeka.

Secara terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan, alasan mengajak Duterte ke Tanah Abang ialah untuk menunjukkan bagaimana cara menyelesaikan persoalan di lapangan.

"Satu yang menjadi kelebihan dan sekaligus konsentrasi Presiden Jokowi adalah melihat persoalan langsung di lapangan. Beliau juga ingin memberikan contoh kepada pemimpin dunia bagaimana penyelesaian persoalan-persoalan di lapangan," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Seusai pertemuan bilateral Jokowi mengemukakan alasannya memilih mengajak mantan Wali Kota Davao itu ke Pasae Tanah Abang. Menurut Jokowi, Pasar Tanah Abang dipilih merupakan salah satu pusat ekonomi masyarakat ibu kota. Jokowi juga menilai Duterte memiliki karakter kemimpinan yang mirip dengan dirinya.

"Sebagai sesama mantan wali kota yang menjadi presiden, saya melihat kita punya kesamaan. Kita sama-sama ingin berada di tengah rakyat yang tidak terlalu kaku dengan masalah protokol," ujarnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya