Jaring Calon Anggota KPU dan Bawaslu, Tim Seleksi Adaptasi Cara Lama

TIM seleksi mulai bekerja menjaring calon anggota KPU dan calon anggota Bawaslu periode 2017-2022. Sejumlah metode bakal digunakan termasuk mengadaptasi cara lama.

"Terkait dengan metode yang pernah dilaksanakan sebelumnya, basisnya mungkin akan sama tapi mungkin ada pembaruan-pembaruan. Kalau tidak ada pembaruan berarti kan kita tidak belajar dari proses yang pernah dilalui sebelumnya," kata Ketua Tim Seleksi Saldi Isra, Kamis (8/9).

Saldi menyebut tim yang berjumlah 11 orang itu belum menentukan metode yang bakal dipakai untuk melakukan seleksi. Metode baru akan dibahas pada pertemuan pekan depan.

Kendati demikian, metode seleksi, kata dia, tidak akan jauh berbeda. Sementara, terkait syarat yang harus dipenuhi calon sampai saat ini juga belum dibahas.

"Kalau syarat di UU kan ada, kemampuan, kepemimpinan, independensi, dan lainnya. Itu yang akan kami turunkan," beber Saldi.

Nantinya, lima kriteria dalam UU yakni independensi, kompetensi, kepemimpinan, integritas, dan kesehatan bakal dibahas lebih lanjut. Tiap syarat bakal dijabarkan lebih dalam.

"Akan kita turunkan dengan detail sehingga kami punya parameter untuk kriteria itu," pungkas Saldi.

Diketahui, tim seleksi calon anggota KPU dan Bawaslu terdiri dari 11 orang. Mereka adalah Saldi Isra, Ketua merangkap anggota, Ramlan Surbakti, Wakil Ketua merangkap anggota, dan Soedarmo sekretaris merangkap anggota.

Selanjutnya anggota lain adalah Widodo Ekatjahjana, Valina Singka Subekti, Hamdi Muluk, Nicolaus Tegus Budi Harjanto, Erwan Agus Purwanto, Harjono, Berri Alisjahbana, dan Komarudin Hidayat.

Mereka bakal bekerja untuk mencari pengganti tujuh komisioner KPU dan lima komisioner Bawaslu yang habis masa jabatannya pada April 2017. (MTVN/OL-3)