Ada Tiga Nama Disebut Freddy Budiman

Basuki Eka Purnama
30/8/2016 05:57
Ada Tiga Nama Disebut Freddy Budiman
(Ketua Tim Pencari Fakta Gabungan Polri Komjen Dwi Priyatno (kedua kiri) bersama anggota Effendi Ghozali (kanan), Hendardi (kiri) dan Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar memberikan keterangan di PTIK Jakarta. -- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

VIDEO rekaman percakapan Freddy Budiman dan Haris Azhar telah dilihat oleh Tim Pencari Fakta Gabungan (TPFG) Polri pada Senin (29/8). Hendardi, anggota TPFG Polri itu mengatakan video tersebut terdiri dari tiga bagian.

Video yang diterima TPFG dari Humas Ditjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM itu terdiri dari bagian pertama yang berdurasi 39 detik, kedua berdurasi 18 menit dan 43 detik, sementara bagian ketiga berdurasi 1 menit dan 25 detik.

"Video itu dibuat pada 28 Juli 2016 sekitar pukul 17:00 secara berurutan," ungkap Hendardi dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Selasa (30/8).

Isi video itu, kata Hendardi, adalah satu perjalanan spiritual Freddy Budiman selama berada di penjara hingga menjelang proses eksekusi. "Dia mengaku telah bertobat."

Kedua, semacam evaluasi dan saran menyangkut penanganan narapidana di lembaga pemasyarakatan dan dalam kaitannya dengan upaya menghapuskan praktik peredaran narkoba di LP.

"Dalam video tersebut, Freddy mengimbau agar penanganan napi narkoba dilakukan secara ketat, tidak dipindahkan dari satu penjara ke penjara lain, termasuk keharusan adanya isolasi dari napi lain.

Yang terakhir menyangkut sejumlah nama aparat. Setidaknya ada tiga nama yang disebut Freddy Budiman.

Namun, kata Hendardi, ketiga nama itu tidak ada kaitannya dengan aliran dana sebagaimana kesaksian Freddy kepada Haris.

"Kami sengaja tidak menyebut nama atau inisial untuk menghindari interpretasi yang keliru karena berpotensi mengganggu proses penyelidikan lebih lanjut, termasuk untuk memastikan adanya perlindungan hak bagi seseorang," tegas Hendardi. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya