Pelaku Teror di Medan Belajar Bom dari Internet

Rudy Polycarpus
29/8/2016 18:45
Pelaku Teror di Medan Belajar Bom dari Internet
(AFP/HAKIM RANGKUTI)

MENKOPOLHUKAM Wiranto menyatakan pelaku teror bom di Gereja Katolik Santo Yosep, Medan, Sumatera Utara, Ifan Armadi, tidak terafiliasi dengan jaringan teroris mana pun. Aksi yang dilakukan pemuda berusia 17 tahun tersebut adalah inisiatifnya sendiri.

Namun, Wiranto mengatakan, pelaku diduga terobsesi dengan ajaran pemimpin Islamic State (IS) Abu Bakar al-Baghdadi. "Di ransel ditemukan I Love Al Baghdadi kemudian cuplikan-cuplikan video dari internet tentang ISIS," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/8).

Wiranto mengatakan Ifan mengenal dan belajar merakit bom dari internet. Di kamar kos Ifan, tutur Wiranto, ditemukan bahan dasar membuat bom, seperti kabel, tembaga trafo, bubuk mesiu, baterai, bohlam lampu, dan pipa gorden.

"Dia bikin bom di punggungnya sampai enam batang dari pipa gorden. Ternyata tidak meledak besar, meledaknya kayak petasan," ujarnya.

Menurut Wiranto, kasus tersebut menunjukkan internet bisa menjadi hal berbahaya apabila penggunaannya oleh anak di bawah umur tanpa didampingi orang tua.

"Ini alert bagu orang tua dalam mengawasi anaknya yang dicekoki berita tak benar di internet. Orang tua harus awasi anaknya, jangan hanya diserahkan ke aparat. Sebab, teroris itu musuh bersama," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya