Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KOALISI Kekeluargaan gamang menghadapi dinamika jelang Pilkada DKI Jakarta 2017. PAN sebagai salah satu anggota koalisi menyatakan pihaknya kini terkatung-katung karena PDI Perjuangan (PDIP) tidak kunjung resmi mendukung Sandiaga Uno.
Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo menyatakan sikap PDIP menentukan arah politik Koalisi Kekeluargaan. Bila partai banteng moncong putih malah mendukung petahana, koalisi tidak segan-segan meninggalkan PDIP.
"Kalau PDIP bersama Ahok, tentu kita tidak akan bersama PDIP. Koalisi sudah sepakat untuk menentukan pasangan yang menjadi penantang Ahok. Salah satu nama yang disepakati semua partai ialah Sandiaga," cetus Eko saat dihubungi Media Indonesia di Jakarta, kemarin (Minggu, 28/8).
Ia menambahkan, Sandiaga yang merupakan petinggi Partai Gerindra, sebenarnya bukan harga mati sebagai calon gubernur. Asalkan ada kandidat yang punya potensi besar untuk menyaingi petahana, sikap Koalisi Kekeluargaan dapat saja berubah.
"Artinya, situasi politik masih sangat cair. Kalau (Wali Kota Surabaya) Tri Rismaharini maju, Gerindra tentu bakal menggeser posisi Sandiaga menjadi calon wakil gubernur. Jadi, kita masih menunggu sikap PDIP," ujar pria yang karib disapa Eko Patrio itu.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta memang menjadi salah satu anggota bahkan termasuk penggagas Koalisi Kekeluargaan yang juga dihuni Gerindra, PKS, Demokrat, PKB, dan PAN.
Saat dihubungi terpisah, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu tidak akan terpengaruh desakan dari pihak luar. Menurutnya, PDIP tengah menjalankan mekanisme internal.
"Kita tidak akan terpengaruh pihak mana pun dalam menentukan dukungan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta," ujar Gembong.
Tidak solidnya Koalisi Kekeluargaan juga tecermin dari sikap Partai Demokrat besutan Susilo Bambang Yudhoyono. Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syariefuddin Hasan mengatakan pihaknya ogah terburu-buru mendukung Sandiaga yang telah didukung Gerindra, PKS, dan PKB.
"Kita masih mengamati dinamika Pilkada DKI Jakarta. Masih wait and see. Yang jelas sebelum tanggal 20 September kita umumkan. Saat ini, kita masih evaluasi nama calon yang masuk penjaringan," ujar Syarif saat dihubungi Media Indonesia.
Ia menambahkan Demokrat masih menunggu visi-misi yang jelas dari Sandiaga. "Kita evaluasi, lihat visi-misinya seperti apa untuk membangun Jakarta. Kita terbuka mendukung kader dari eksternal jika kader internal tidak kita dorong," tandasnya. (Deo/P-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved