Panglima TNI: Penyelidikan Internal terkait Freddy terus Berjalan

Rudy Polycarpus
22/8/2016 21:15
Panglima TNI: Penyelidikan Internal terkait Freddy terus Berjalan
(ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

PANGLIMA TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan, TNI terus mengusut identitas perwira tinggi bintang dua yang diduga menjadi beking bisnis narkoba Freddy Budiman. Dugaan itu muncul seusai publikasi kesaksian Freddy yang ditulis koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar.

"Belum ada perkembangan, ini sedang menggali keterangan sejumlah pihak," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin (22/8).

Jika cerita Haris terbukti benar, tandas Gatot, penyelidikan akan mengarah kepada individu yang masih menjabat perwira TNI bintang dua tidak lama sebelum Freddy ditangkap. Freddy ditangkap pada 27 April 2011 dan tidak keluar lagi dari bui hingga dieksekusi mati pada Juli 2016.

Namun, kata Panglima, saat peristiwa itu, perwira tinggi berbintang dua yang paling muda hanya dirinya. "Semua bintang dua cuma, saya yang masih aktif. Karena itu pada 27 April 2011 yang paling muda, hanya saya yang sudah bintang dua. Sekarang ini yang masih aktif tinggal saya, lainnya sudah purnawiraan," ujarnya.

Menurut Gatot, proses investigasi dan penyelidikan di tubuh TNI tetap berjalan, tetapi belum menemukan titik terang. Meski demikian, ia memastikan TNI akan bekerja sama dengan kepolisian dalam penyelidikan jika individu yang dimaksud sudah keluar institusi TNI. "Tapi kan itu sudah masuk pidana umum, jadi saya bekerja sama dengan polisi," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.

Berdasarkan tulisan Haris berjudul 'Cerita Busuk dari Seorang Bandit', Freddy mengaku memberikan uang kepada sejumlah aparat untuk melancarkan bisnisnya. Haris menyebutkan adanya perwira tinggi TNI bintang dua yang membantu distribusi narkoba dari Medan menuju Jakarta. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya