Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
GUNA menindaklanjuti temuan transaksi sebesar Rp3,6 triliun yang diduga terkait jaringan bandar narkoba Freddy Budiman, Tim Pencari Fakta (TPF) bentukan Kepolisian Negara RI akan segera bertemu dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Salah satu anggota tim Effendi Gazali mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan banyak pertanyaan bagi PPATK yang menemukan aliran dana itu, terutama terkait pengakuan Freddy yang pernah menyuap oknum pejabat Polri hingga Rp90 miliar.
Namun, Effendi mengaku belum mengetahui kapan pertemuan dengan PPATK akan dilangsungkan. "Nanti, setelah kami selesai di (Lembaga Pemasyarakatan) Nusakambangan. Kami juga masih menyusun bahan pertanyaan untuk PPATK," kata Effendi, Rabu (17/8).
Pada awal pekan ini, Effendi mengaku belum bertemu dengan Kepala PPATK Muhammad Yusuf di Mabes Polri, Jakarta.
Namun, Yusuf, kata Effendi, sudah bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. "Barangkali PPATK ingin menyampaikan sesuatu untuk Kapolri. Setelahnya baru dengan tim pencari fakta," imbuh Effendi.
Selain menemui PPATK, Effendi menjelaskan bahwa pihaknya juga akan mencari bukti mengenai pengakuan Freddy di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (Jakbar). Langkah itu dilakukan untuk mengungkap kebenaran yang disampaikan Freddy kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar.
"Kami mau mencari salinan pledoi Freddy dan rekaman suara atau video saat dia divonis mati pada 2013. Jadi bisa diketahui apakah yang disampaikan Freddy seperti yang diceritakan ulang oleh Haris, tapi, belum tentu ada di pledoinya, belum tentu di sampaikan di pengadilan," terang Effendi.
Sementara itu, Ketua TPF yang juga Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dwi Priyatno mengatakan pihaknya masih mengkaji keterangan yang didapat dari Johny yang merupakan adik Freddy.
Dijelaskan Dwi, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah ada oknum pejabat Polri yang menerima sejumlah uang dari Freddy. Sebab saat ini, semua anggota tim masih terus berupaya mengumpulkan fakta-fakta guna membongkar pengakuan Freddy kepada Haris pada 2014.
"Termasuk mencari keterangan di Nusakambangan, apakah ada yang tahu mengenai pertemuan antara Haris dan Freddy. Kalau ada, apa yang dia tahu. Kemudian, apa maksud kedatangan Haris saat itu. Diundang siapa, untuk apa, dan di Nusakambangan bertemu siapa saja," kata Dwi. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved