Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
TIM Independen yang dipimpin Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Dwi Priyatno sudah berangkat ke Lembaga Pemasyarakatan Batu, Nusakambangan, Cilacap, kemarin.
Tim ini akan menelusuri pengakuan terpidana mati Freddy Budiman soal aliran dana ke penegak hukum.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar di Fakultas Hukum UI kemarin mengatakan tim akan menelusuri sejumlah keterangan dari petugas lapas dan pihak yang ada di sana selama Freddy menjalani masa tahanan.
"Ada yang namanya disebut-sebut. Itu yang kita cari. Petugas LP dan pihak-pihak yang waktu itu ada di situ. Seperti misalnya narapidana lainnya," ujar dia.
Polri juga akan berkoordinasi dengan PPATK untuk mengusut aliran dana Freddy ke sejumlah oknum aparat.
"Kita inginkan data itu. Dengan itu kita lebih enak melakukan penyelidikan lanjutan."
Boy juga memastikan data PPATK bakal menjadi bahan bagi kepolisian untuk menin-daklanjuti aliran dana ke rekening nama-nama yang diduga berkaitan dengan Freddy.
"Kita berharap ini bisa segera terkuak. Kepolisian siap mengusut tuntas perkara itu sesuai koridor hukum. Kalau infonya terkait fakta aliran dana itu akurat, penegakan hukum pasti berjalan. Kalau ada kesalahan menyangkut anggota, pasti bukan hanya dievaluasi, tapi dipidana," jelas Boy.
Siap diminta konfirmasi
Kepala LP Batu Abdul Aris pun mengaku siap dimintai konfirmasi oleh tim pencari fakta gabungan terkait testimoni Freddy.
"Sudah ada pemberitahuan. Kalau datang, ya kami terima. Kami pasif saja," ujar Aris.
Ia menduga klarifikasi yang akan dilakukan tim pencari fakta gabungan tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Jumat (12/8).
Oleh karena itu, pihaknya akan menyiapkan semua berkas administrasi semasa Freddy masih mendekam di LP Batu.
"Alhamdulillah masih lengkap termasuk buku tamu. Kalau rekaman CCTV (kamera pengintai), 3 bulan habis," ungkapnya.
Ia mengakui saat kedatangan tim dari BNN, ada beberapa pegawai LP Batu yang dimintai keterangan.
Salah satunya komandan regu jaga saat Freddy masih menghuni LP itu.
"Pokoknya data yang kami punya akan kami berikan kepada mereka," ujar Aris.
Aris juga mengaku mendapatkan video yang berisi pengakuan Freddy Budiman sebelum dieksekusi pada 29 Juli 2016.
Menurut dia dalam video yang telah diserahkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia itu, Freddy mengakui berbagai perbuatan jahatnya selama 20 tahun.
Saat masih mendekam di LP Batu, Freddy pernah bertestimoni kepada Koordinator Kontras Haris Azhar terkait dengan aliran dana hingga ratusan miliar rupiah kepada sejumlah petugas guna memperlancar bisnis narkoba.
Akan tetapi, testimoni itu baru mencuat setelah Freddy menjalani eksekusi hukuman mati pada 29 Juli 2016.
Testimoni itu kemudian menjadi bola liar karena menyangkut oknum aparat penegak hukum. (LD/P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved