Anak Muda Harus Tampil di Permukaan

Arvirianty
16/8/2016 09:40
Anak Muda Harus Tampil di Permukaan
(DOK HUMAS KEMENPORA)

DALAM memperingati HUT ke-71 RI, pemuda Indonesia diharapkan dapat terus mengobarkan semangat sebagai anak negeri yang terus dapat berkontribusi untuk bangsa Indonesia.

Kepada wartawan Media Indonesia Anastasia Arvirianty dan Wibowo, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyampaikan peran pemuda sangatlah dibutuhkan untuk pembangunan di negeri ini. Berikut kutipan wawancaranya.

Saat ini Indonesia sudah berusia 71 tahun, bagaimana semestinya pemuda Indonesia memaknai hari kemerdekaan Indonesia?

Ini berakar dari sejarah. Sejarah kemerdekaan Indonesia tak lepas dari pengorbanan yang telah diberikan oleh para pahlawan, khususnya founding fathers kita yang tak sedikit dan tak murah. Yang penting pengorbanan tersebut berbuah manis pada hari ini bisa kita rasakan.

Sekarang ini giliran tugas generasi muda meneruskan buah manis tersebut, melanjutkan dan mengisi. Betapa tidak elok kita kalau tidak melakukannya dengan sepenuh hati, tanggung jawab, dan dedikasi tinggi. Apalagi, kemerdekaan Indonesia ini tidak lepas dari peran para pemuda zaman dahulu yang turut berjuang ambil bagian. Misalnya Organisasi Budi Oetomo bersama gerakangerakan pemuda yang memprakarsai sumpah pemuda dan seterusnya sampai proklamasi. Ini bukti betapa sesungguhnya perubahan sebuah bangsa harus dilakukan pemuda bangsa. Spirit inilah yang menurut saya mesti disadari generasi muda Indonesia saat ini, bahwa kalau kita ingin berubah, anak mudalah yang harus tampil di permukaan.

Dalam usia 71 tahun tersebut, bagaimana Anda melihat peran pemuda Indonesia saat ini?

Saya kira kita mesti bersyukur, bahwa kepemimpinan muda di Indonesia sekarang ini punya tempat yang begitu luas di masyarakat. Kepercayaan sudah diberikan. Banyak tokoh muda bahkan kini telah berani tampil di permukaan, baik di lingkungan legislatif, eksekutif, dan yudikatif, bahkan di kalangan dunia usaha, industri kreatif, dan sebagainya. Itu artinya bangsa Indonesia hari ini betul-betul tidak lagi membedakan peran ‘tua dan muda’.

Lalu, bagaimana menurut Anda melihat peran pemuda dalam pembangunan bangsa ini?

Coba, sekarang kita lihat, dalam isu apa yang tidak muncul anak muda? Semua sendi-sendi pembangunan negara ini, selalu saja ada anak muda yang tampil menjadi pilar. Namun, satu hal yang mesti diingat, ketika kepercayaan masyarakat ini sudah diberikan sepenuhnya, jangan kemudian disiasiakan. Harus dijawab dengan bukti serta kerja nyata bahwa ada perubahan yang bisa diberikan kaum muda. Pemuda tidak berdiri di ruang kosong, tetapi hadir pada sektor-sektor yang mereka tekuni. Saya kira, ini suatu keberuntungan bagi kita, ditambah lagi dengan adanya bonus demografi yang menjadikan stok anakanak muda kita cukup besar
dan banyak.

Selanjutnya, bagaimana seharusnya pemuda mengisi kemerdekaan yang sudah 71 tahun berjalan ini dalam pembangunan?

Menurut saya, mereka bisa mengisi pembangunan ini dengan berkontribusi. Tidak ada sedikit pun ruang pembangunan yang tidak melibatkan pemuda, baik sebagai subjek maupun objek. Karena itu, butuh kontribusi yang besar dari para pemuda Indonesia. Misalnya, dalam aspek kesejarahan, tidak hanya mempelajari, tapi juga mengisi dan meneruskan sejarah itu sendiri sehingga kita harus yakin, bahwa kepercayaan yang telah diberikan sejarah ini bisa dimanfaatkan dengan baik.

Bagaimana peran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam membangun pemuda-pemuda Indonesia saat ini dan ke depan?

Untuk jangka pendek, pada 2016 ini misalnya, Kemenpora telah memiliki sebanyak 13 program unggulan yang dicanangkan untuk membangun pemudapemuda Indonesia.

Apa saja program-program unggulan tersebut, serta apa harapan dan tujuan dari program-program tersebut?

Program-program unggulan itu di antaranya Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka), Pemuda Relawan Antisipasi Bencana Alam, Kota Layak Pemuda, Pemuda Tani, Pemuda Maritim, Pemuda Pelopor, Pemuda Kreatif, Sarjana Penggerak Perdesaan, Pemimpin Muda, Wirausaha Muda, Pemuda Relawan Antinarkoba, Pusat Pelatihan Pemuda, Pemuda Cinta Damai Lintas Agama, dan Bank Musik.

Paskibraka merupakan program unggulan Kemenpora bekerja sama dengan dinas pemuda dan olah raga di seluruh provinsi, kabupaten/kota di Indonesia. Mereka bertugas selama satu periode. Untuk paskibraka yang bertugas di Istana Presiden dipilih 68 siswa SMA perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia. Mereka terdiri dari 34 siswa putra dan 34 putri. Tujuan pembentukan program-program unggulan itu ialah agar meningkatkan keaktifan, partisipasi, sekaligus kualitas dan daya saing pemuda Indonesia.

Sekarang ini Indonesia tengah menghadapi persaingan global dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Upaya apa yang akan dilakukan Kemenpora guna meningkatkan daya saing pemuda Indonesia tersebut?

Salah satu upaya yang kami lakukan ialah melalui 13 program unggulan tersebut. Tentunya, program-program itu tidak hanya berhenti sampai di situ. Nantinya ada program-program lainnya yang terus dicanangkan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing pemuda Indonesia. Program ini juga sekaligus mengimplementasikan sasaran Nawa Cita dari Presiden Joko Widodo, yakni revolusi mental dengan membangun manusia berkarakter, mandiri, gotong royong, dan tangguh.

Apa hambatan dan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan program tersebut?

Mungkin keterbatasan anggaran ya. Namun, menurut saya, hal itu sebisa mungkin tidak saya jadikan hambatan, tetapi tantangan agar program-program Kemenpora tetap bisa berjalan dengan lancar dan efektif. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya